IDENTIFIKASI DEFECT PEMBUATAN KEMASAN SAUCE POWDER DOUBLE PET PADA MESIN EXTRUTION LAMINASI DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk

One aspect that can affect the ineffectiveness and inefficient productivity is the presence of defects in the flexible packaging production process on the extrusion lamination machine. This writing was carried out because there was an increase in defects in the sorting data in the production process of SPD PET (Sauce Powder Double PET) flexible packaging. The methods used to help solve problems that occur are check sheets, Pareto diagrams, fishbone and 5w + 1 h. This method is useful for data processing and discussion of the causes of the main problems that occur for SPD PET (Sauce Powder Double PET) flexible packaging products. . The defects encountered during the xtrusion lamination process are lamination wrinkle, lamination bald and delamination. Because the highest defect is laminated wrinkle, this problem is discussed by the author. It can be seen from the laminated sorting data that in March there were 221 wrinkle defects and in April 225 after repairs in May there was a decrease of 105 roll defects.

Salah satu aspek yang bisa mempengaruhi tidak efektif serta tidak efisiennya produktivitas yakni adanya defect pada proses produksi kemasan fleksibel pada mesin extrusion laminasi, defect yang terjadi akan memperlambat proses produksi selanjutnya, karena akan banyak produk yang di sortir nantinya. Penulisan ini dilakukan karena terdapat peningkatan defect pada data sortir di proses produksi kemasan fleksibel SPD PET (Sauce Powder Double PET). Adapun metode yang dipakai untuk membantu pemecahan masalah yang terjadi yaitu check sheet, diagram pareto, fishbone dan 5w+1 h metode ini berguna untuk pengolahan data serta pembahasan penyebab penyebab dari masalah utama yang terjadi untuk produk kemasan fleksibel SPD PET (Sauce Powder Double PET). Adapun defect yang ditemui selama proses xtrusion laminasi adalah kerut laminasi ,botak laminasi dan delaminasi dikarenakan defect yang tertinggi adalah kerut laminasi maka problem ini lah yang di bahas penulis. Dapat diketahui dari data sortir laminasi pada bulan maret terdapat defect kerut sebanyak 221 dan april 225 setelah adanya perbaikan pada bulan mei terdapat penurunan yaitu 105 defect roll.