PENGENALAN BUDAYA TATUNG DARI SINGKAWANG MELALUI APLIKASI AUGMENTED REALITY

Muhammad, Arkana Putera (2022) PENGENALAN BUDAYA TATUNG DARI SINGKAWANG MELALUI APLIKASI AUGMENTED REALITY. Diploma thesis, Politeknik Negeri Media Kreatif.

[thumbnail of PENGENALAN BUDAYA TATUNG DARI SINGKAWANG MELALUI APLIKASI AUGMENTED REALITY] Text (PENGENALAN BUDAYA TATUNG DARI SINGKAWANG MELALUI APLIKASI AUGMENTED REALITY)
Muhammad Arkana Putera - Preliminary- 18810166.pdf
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (500kB)

Abstract

Tatung is a person who is possessed by a spirit to help the Chinese community in need, such as asking for health, sustenance, and the future. Tatung culture can be witnessed during Cap Go Meh or after Chinese New Year. The tatung perform attractions show their immunity by scratching sharp objects, occasionally they have to drink wine or suck chicken blood which is prepared as a ritual. Interestingly, the statue was not scratched or injured. Over time, the Tatung culture began to fade among the people, due to the modernization era, local residents began to be less interested in local culture, especially non-Chinese residents. Therefore, information media about Tatung culture is needed which aims to preserve Indonesian culture and introduce culture to future generations. By using an Android-based Augmented Reality application that can display visual objects, it is expected to increase interest in Tatung culture. The method used in this study uses a literature study and a questionnaire that generates the idea of ​​designing an augmented reality-based application about the introduction of the Singkawang Tatung culture that can be used by the public as a means of education and information.

Tatung merupakan orang yang dirasuki oleh roh untuk membantu masyarakat Tionghoa yang membutuhkan, seperti menanyakan kesehatan, rezeki, dan masa depan. Budaya Tatung dapat disaksikan pada saat Cap Go Meh atau pasca hari raya imlek. Para Tatung melakukan atraksi mempertunjukan kekebalan mereka dengan menggoreskan benda tajam, sesekali mereka harus minum arak atau menghisap darah ayam yang disiapkan sebagai ritual. Menariknya, Tatung itu tidak tergores sedikit pun atau terluka. Seiring berjalannya waktu, budaya Tatung mulai meredup di kalangan masyarakat dikarenakan era modernisasi, warga lokal mulai tidak terlalu tertarik dengan budaya lokal khususnya warga non-Tionghoa. Karena itu dibutuhkan media informasi tentang budaya Tatung yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dan mengenalkan budaya kepada generasi penerus. Dengan menggunakan sebuah aplikasi Augmented Reality berbasis Android yang dapat menampilkan objek visual diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan terhadap budaya Tatung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka dan kuesioner yang menghasilkan ide perancangan aplikasi berbasis Augmented Reality tentang pengenalan budaya Tatung Singkawang yang dapat digunakan masyarakat sebagai sarana edukasi dan informasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: 1. Sari Setyaning Tyas, S.Kom.,MT 2. Jati Raharjo, M.Sn
Uncontrolled Keywords: Tatung, Augmented Reality, Cap Go Meh, Chinese New Year, Culture, Hari Raya Imlek, Budaya
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Polimedia Jakarta > Jurusan Desain > Prodi Teknologi Rekayasa Multimedia
Depositing User: Muhammad Arkana Putera
Date Deposited: 25 Oct 2022 03:49
Last Modified: 25 Oct 2022 03:49
URI: http://repository.polimedia.ac.id/id/eprint/3582

Actions (login required)

View Item
View Item