The Butterfly Effect

Dalam film “THE BUTTERFLY EFFECT” Menceritakan kisah dari seorang pemuda bernama Jim yang lupa untuk berbelanja bulanan sehingga tidak terdapat makanan di rumahnya. Oleh karena itu Jim memutuskan untuk pergi makan di sebuah restoran. Tetapi saat di restoran, makanan Jim lama sekali sampainya. Lalu Jim melihat seorang remaja yang sedang murung. Namanya adalah Rangga. Karena penasaran akhirnya Jim menghampiri Rangga. Mereka berbincang banyak hal, dan ternyata Rangga sedang mengalami suatu masalah di keluarganya. Kehadiran Jim merupakan sebuah takdir yang dapat menuntun Rangga menuju kesuksesan. Dan tanpa mereka sadari, mereka sedang mengalami Butterfly Effect.

Dalam pembahasan cerita ini terdapat pesan yang akan disampaikan yaitu, untuk mengedukasi masyarakat bahwa betapa pentingnya memprakarsai setiap ucapan dan sinkronasi tindakan serta kita berani menerima konsekuensi dan tidak menganggap sepele hal sekecil apa pun. Dalam pembuatan film ini ada beberapa proses yang harus dikerjakan secara 2D maupun 3D, yaitu tahap pra-produksi, produksi, dan pasca produksi yang ceritanya bereferensikan dari beberapa video dan artikel yang pernah saya lihat tentang kisah ini di internet. Lalu referensi karakter yang terinspirasi dari film pendek Big Hero 6, dan beberapa referensi lainnya. Karya tugas akhir penulis dan tim yang berjudul “The Butterfly Effect” ini menggunakan metode animasi Hybird, yaitu animasi gabungan antara 2D dan 3D yang di gabung dan di kemas secara rapih. Dalam pembuatan 3D pada karya tugas akhir penulis dan tim menggunakan render Optix. Yaitu Rendering 3D dengan hasil yang terlihat seperti 2D. Untuk pembuatan animasi 2D, penulis menggunakan metode animasi Stopmotion. Penggunaan render Optix dan animasi Stopmotion bertujuan agar pesan animasi yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh para penikmat karya.