PENGGUNAAN BAYAM MERAH DAN WORTEL SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA PEMBUATAN BOLU KUKUS MEKAR

Bolu kukus mekar is one of the most popular market snacks known by the public.
This steamed sponge cake has a sweet taste and soft texture. This cake is shaped
like a flower and uses food colouring. It is necessary to find natural sources or
ingredients that can be used in food processing to produce healthy and safe food.
In the process of making bolu kukus mekar, the use of artificial (synthetic) dyes
can be replaced with natural dyes from red spinach and carrots. The use of red
spinach and carrots as natural dyes in making this bolu kukus mekar with the aim
of replacing artificial (synthetic) dyes. This research uses an experimental method
carried out 2 (two) times the development of formulations on each variable. In
this experiment, the successful products were formulation recipe X1.1 and
formulation recipe X2.1. The results of this hedonic test formulation X1.1 is a
successfully developed formulation, but in this X1.1 formulation can still be
maximized again the value of product acceptance from the aspects of aroma and
taste. Therefore, for development, it must be strengthened again in this aspect, for
example adding sugar, sweeteners or vegetable essences while for the aroma
aspect vanilla can be added.

Bolu kukus mekar termasuk jajanan pasar yang banyak disukai dan diketahui
masyarakat. Bolu kukus mekar ini memiliki rasa manis dan tekstur yang lembut.
Kue ini berbentuk merekah seperti bunga dan menggunakan pewarna makanan.
Perlunya mencari sumber atau bahan alami yang dapat digunakan dalam
pengolahan pangan untuk menghasilkan pangan yang sehat dan aman. Dalam
proses pembuatan bolu kukus mekar, penggunaan pewarna buatan (sintetis) dapat
diganti dengan pewarna alami dari bayam merah dan wortel. Penggunaan bayam
merah dan wortel sebagai pewarna alami pada pembuatan bolu kukus mekar ini
dengan tujuan sebagai pengganti pewarna buatan (sintetis). Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen yang dilakukan sebanyak 2 (dua) kali
pengembangan formulasi disetiap variabelnya. Pada eksperimen ini produk yang
berhasil adalah resep formulasi X1.1 dan resep formulasi X2.1. Hasil dari uji
hedonik ini formulasi X1.1 adalah formulasi yang berhasil dikembangkan, namun
pada formulasi X1.1 ini masih dapat dimaksimalkan lagi nilai keseluruhan produk
dari aspek dari aspek aroma dan rasa. Oleh karena itu untuk pengembangannya
harus dikuatkan lagi pada aspek tersebut misalnya ditambahkan gula, pemanis
maupun essense sayuran sedangkan untuk aspek aroma bisa ditambahkan vanili.