PERMAINAN EDUKASI MENGENAI DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE BERLEBIH PADA ANAK-ANAK

Smartphone is a sophisticated telecommunications tool in this era. The rapid development of technology has an impact on the younger generation in Indonesia. More precisely in underage children who become addicted to smartphones, especially addicted to games. Seeing this phenomenon, the authors developed an educational game to convey education about the dangers of overusing smartphones on eye health. The game "The Doctor Eye Treatment" is an Android-based 2D educational game with content about educating children about the impact of smartphone use on eye health. The author's goal of this development is to reduce the impact of smartphone addiction on children. Making this game using the Game Development Life Cycle (GDLC) method. GDLC stages consist of initiation, pre-production, production, testing, release. The process of this method at the production stage uses tracing techniques in making assets and characters. The conclusion from this development is that the game is very interesting and in accordance with the target user in terms of art based on the results of the beta test on the target user and gets a qualitative value of 96.6%.

Smartphone merupakan alat telekomunikasi canggih pada zaman ini. Perkembangan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak pada generasi muda di Indonesia. Lebih tepatnya pada anak-anak dibawah umur yang menjadi kecanduan terhadap smartphone terutama kecanduan terhadap game. Melihat fenomena ini, penulis mengembangkan sebuah permainan edukasi guna menyampaikan edukasi tentang bahayanya berlebihan menggunakan smartphone pada kesehatan mata. Game “The Doctor Eye Treatment” adalah game edukasi 2D berbasis android dengan isi konten tentang edukasi untuk anak-anak mengenai dampak penggunaan smartphone pada kesehatan mata. Tujuan penulis dari pengembangan ini untuk mengurangi dampak dari kecanduan smartphone pada anak-anak. Pembuatan game ini menggunakan metode Game Development Life Cycle (GDLC). Tahapan GDLC terdiri dari inisiasi, praproduksi, produksi, testing, rilis. Proses metode ini pada tahap produksi penulis menggunakan teknik tracing dalam pembuatan asset dan character. Kesimpulan dari pengembangan ini bahwa game cukup baik dari visual dan warnanya yang sesuai dengan target user berdasarkan hasil beta test ke target user dan mendapatkan nilai kualitatif sebesar 96,6%.