IDENTIFIKASI KERUT LAMINASI DALAM PEMBUATAN KEMASAN FLEKSIBEL PENGHARUM PAKAIAN MEREK “XXX” PADA MESIN SINGLE EXTRUSION

Large product variations during the manufacturing process can increase the risk that a defective product will be produced through a flexible manufacturing process. This is the result of manufacturing processes that require more time and materials to create new product varieties. The presence of wrinkle lamination during the flexible packaging production process is one of the aspects that can affect customer dissatisfaction with productivity. This writing was carried out because there was an increase in lamination wrinkles in the sorting data in the production process of "XXX" flexible fragrance packaging for clothes, from the beginning of March to the end of March 2023. This caused delays in the subsequent production process. So it is necessary to know the causes and solutions that must be done so that the lamination wrinkles that occur can be reduced and the production process runs smoothly. The methods used to help solve problems that occur are pareto diagrams, fishbone diagrams and the 5w+1h method. This method functions for data processing and assists in the analysis of the main problems that occur for flexible packaging products for "XXX" clothes fragrances on single extrusion lamination machines at PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Flexible Packaging Division.
Keywords : Wrinkled lamination, Flexible packaging, Single extrusion

Variasi produk yang banyak selama proses pembuatan dapat meningkatkan risiko bahwa produk cacat akan diproduksi melalui proses pembuatan yang fleksibel. Ini adalah hasil dari proses manufaktur yang membutuhkan lebih banyak waktu dan bahan untuk menciptakan varitas produk baru. Adanya laminasi kerut selama proses produksi kemasan fleksibel merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi ketidakpuasan pelanggan terhadap produktivitas. Penulisan ini dilakukan karena terdapat peningkatan kerut laminasi pada data sortir di proses produksi kemasan fleksibel pengharum pakaian merek “XXX”, Pada awal bulan Maret sampai dengan akhir bulan Maret 2023. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses produksi selanjutnya. Sehingga perlu diketahui penyebabnya dan solusi yang harus dilakukan agar kerut laminasi yang terjadi dapat berkurang dan proses produksi berjalan dengan lancar. Adapun metode yang dipakai untuk membantu pemecahan masalah yang terjadi yaitu diagram pareto, fishbone diagram dan metode 5w+1 h. Metode ini berfungsi untuk pengolahan data serta membantu proses analisa dari masalah utama yang terjadi untuk produk kemasan fleksibel pengharum pakaian “XXX” pada mesin single extrusion laminasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Fleksibel Packaging.
Kata kunci : kerut laminasi, kemasan fleksibel, single extrution