MEDIA INFORMASI PENYAKIT DAN HAMA PADI BERBASIS AUGMENTED REALITY

The rice cultivation process certainly has its own challenges which can reduce crop yields due to a lack of information about the types of rice diseases and pests. Syngenta Indonesia, which is a company in the agricultural sector, has a program to provide information, education, and solutions to problems in rice farming through Learning & Development Centers spread throughout Indonesia, and one of them is in Karawang, West Java. However, the development of technology means that the delivery of information materials cannot only use conventional methods, so there is a need for digital media that can be used by Syngenta staff so that the delivery of information can increase value and be different from competitors. Seeing this problem, the author wants to provide a solution using Augmented Reality media. The method used in this research is a descriptive qualitative method. By using data collection techniques in the form of interviews, observation and literature study. This Augmented Reality has features in the form of objects that can describe several types of rice diseases and pests. 2D image objects can display information about diseases or pests by linking to explanatory videos and have quiz content that can increase user knowledge in understanding rice diseases and pests. Of course, this is a new technology for Syngenta Indonesia and this media is expected to attract the interest of all groups in studying rice diseases and pests. This Augmented Reality has been tested by Syngenta staff and obtained a percentage of 86.6% which states that this media is very suitable for use by Syngenta staff in conveying information at LDC Karawang.

Proses budidaya padi tentunya memiliki tantangan tersendiri yang dapat menurunkan hasil panen karena kurangnya informasi mengenai jenis penyakit dan hama padi. Syngenta Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan di bidang pertanian memiliki program untuk memberikan informasi, edukasi, dan solusi pada masalah di pertanian padi melalui Learning & Development Centers yang tersebar di seluruh Indonesia, dan salah satunya terdapat di Karawang, Jawa Barat. Namun semakin berkembangnya teknologi membuat penyampaian materi informasi tidak dapat hanya menggunakan metode konvensional saja, sehingga perlu adanya media digital yang dapat dipergunakan oleh staf Syngenta agar penyampaian informasi dapat meningkatkan value dan berbeda dari para kompetitor. Melihat dari masalah tersebut, penulis ingin memberikan solusi dengan menggunakan media Augmented Reality. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Dengan menggunakan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi dan studi pustaka. Augmented Reality ini memiliki fitur berupa objek yang dapat menggambarkan beberapa jenis penyakit dan hama padi. Objek gambar 2D dapat menampilkan informasi tentang penyakit atau hama dengan menghubungkan pada video penjelasan dan memiliki konten kuis yang dapat meningkatkan pengetahuan pengguna dalam memahami penyakit dan hama padi. Tentunya ini adalah teknologi baru bagi Syngenta Indonesia dan media ini diharapkan dapat menarik minat seluruh kalangan dalam mempelajari penyakit dan hama padi. Hasil pengujian Augmented Reality ini telah di uji coba staf Syngenta dan mendapatkan persentase sebesar 86,6% yang menyatakan bahwa media ini sudah sangat layak untuk dipakai oleh staf Syngenta dalam menyampaikan informasi di LDC Karawang.