Perancangan Modest Wear dengan menggunakan Teknik Patchwork Slashquilt Kain Perca Batik Depok pada Brand Fiorellya by Dwee

ABSTRACT
This research is motivated by the background is based on the batik Depok fabric that is a piece from the production by fiorellya by dwee. In this study you designed modest clothes wear a batik Depok cloth. Meanwhile, The batik fabric processing depok on the brand fiorellya by dwee has not been used much as a material in fashion, so it was necessary for research to test the quality of the perca as ornaments and can be adorned in a way one is often called the patchwork slashquilt on modest wear. Acording to the qualitative data collection that author acquired by having an interview of the partner and observation with Dwi Wahyuni’s owner of Fiorellya by Dwee. The result of the interview, the mount produced at 4-8kg per month. The Research selection of colours used in the green pastel colours of tosca and chocolate. The writing design approach of design thingking Hasso Platner Stanford. The application of the batik roduction of the clothes industry that can be implemented into an finished product. And can give fashion workers an awareness off the materials waste production for the environment.
Keywords : Perca, Modest Wear, Patchwork, Slashquilt

Pada penulisan ini, dilatarbelakangi oleh permasalahan kain perca batik Depok yang merupakan potongan kain batik Depok dari hasil produksi brand Fiorellya by Dwee, Dalam penelitian ini bertujuan untuk merancang busana modest wear dengan pemanfaatan kain perca batik Depok. Sementara itu, pengolahan kain perca batik Depok pada brand Fiorellya by Dwee belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan busana, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menguji kualitas perca sebagai hiasan dan dapat ditanggulangi dengan cara salah satunya sering disebut teknik patchwork slashquilt pada busana modest wear. Menurut metode pengumpulan data kualitatif yang penulis peroleh dengan melakukan wawancara terhadap mitra dan observasi bersama Ibu Dwi Wahyuni selaku owner dari Fiorellya by Dwee. Dari hasil wawancara, jumlah perca yang dihasilkan mencapai 4-8kg perbulannya. Penelitian ini memakai pemilihan warna yang digunakan yaitu warna pastel hijau tosca dan cokelat. Penulisan ini menggunakan pendekatan design thingking Hasso Platner Stanford. Penulis mendapat kesimpulan bahwa penerapan pengolahan kain perca batik Depok dari industri pakain yang dapat di implementasikan menjadi suatu produk jadi, serta dapat memberikan kesadaran terhadap pekerja fashion tentang bahayanya limbah produksi bagi lingkungan sekitar.
Kata kunci : Kain Perca, modest wear, Patchwork, Slashquilt.