PERBANDINGAN CETAK SABLON METODE (DIRECT SCREEN TRANSFER) DST DAN (DIRECT TO FILM) DTF PADA MEDIA KAUS

This study aims to determine the comparison between the DST (Direct Screen Transfer) and DTF (Direct to Film) methods. The author sees the difference in print quality between the two methods in screen printing. To find out the comparison between the two methods, the author uses interviews, observations and direct practice to find out clearly what factors cause differences in print quality in the two methods. Based on the results, the authors found that the DTF (Direct to Film) method was superior in terms of concrete color, because the results of the DTF (Direct to Film) method did not go down and matched the given design; mold, the result of concrete using the DTF (Direct to Film) method is durable even though it is drunk many times or rubbed; The production time resulting from the DTF (Direct to Film) method takes about ten minutes to produce one t-shirt, this is very different from the DST (Direct to Film) method which takes five hours to produce one t-shirt. This certainly affects time efficiency where the DTF (Direct to Film) method is much more efficient than the DST (Direct Screen Transfer) method on screen printing.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara metode DST (Direct Screen Transfer) dan DTF (Direct to Film). Penulis melihat adanya perbedaan kualitas hasil cetak diantara kedua metode dalam screen printing. Untuk mengetahui perbandingan diantara kedua metode tersebut, penulis menggunakan wawancara, observasi dan mempraktekan secara langsung untuk mengetahui secara jelas faktor apa yang menyebabkan perbedaan kualitas cetak pada kedua metode tersebut. Berdasarkan hasil yang penulis temukan bahwa metode DTF (Direct to Film) lebih unggul dalam kualitas hasil cetakan, karena hasil dari metode DTF (Direct to Film) tidak turun dan sesuai dengan desain yang diberikan; ketahanan cetakan, hasil dari cetakan dengan metode DTF (Direct to Film) tahan lama meskipun dicuci berkali-kali maupun digosok; waktu produksi yang dihasilkan dari metode DTF (Direct to Film) ini membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk memproduksi satu kaos, hal ini berbeda jauh dengan metode DST (Direct to Film) yang membutuhkan waktu lima jam untuk memproduksi satu kaos. Hal ini tentu mempengaruhi efisiensi waktu yang dimana metode DTF (Direct to Film) jauh lebih efisien dibandingkan dengan metode DST (Direct Screen Transfer) pada screen printing.