PERANCANGAN BUSANA ANTI-FIT DENGAN PENGGUNAAN KAIN BATIK BETAWI (STUDI KASUS: RUMAH BATIK CIRACAS)

Ciracas batik house was built in 2017 focusing on making Betawi written batik motifs and Betawi stamped batik, then in 2023 wanted to develop unisex clothing products but had obstacles to making unisex clothing designs. The purpose of the research is to develop anti-fit fashion products using batik cap fabric combined with plain fabric that can be used by men and women aged 25-30 years. Anti-fit is a loose and comfortable fashion silhouette that can be used for body sizes S, M, and L for men and women. The research method was used with a descriptive qualitative method through the Hasso Plattner design thinking model design approach which has 5 stages of empathize, define, ideate, prototype, and test. Data collection methods carried out literature studies, observation of products produced at Ciracas batik house, interviews with Mrs. Nathalia as the owner and questionnaires for users. The results of the research that have been carried out make anti-fit clothing models using Betawi batik cap fabric combined with cotton fabrics for men and women aged 25-30 years used for formal and non-formal events. Development of unisex fashion design with casual exotic style and Japanese style using batik cap Betawi fabric and cotton fabric into anti-fit clothing in the form of outer, wrap and pants.

Rumah batik Ciracas dibangun pada tahun 2017 berfokus pada pembuatan motif batik tulis Betawi dan batik cap Betawi, lalu pada tahun 2023 ingin mengembangakan produk pakaian unisex tetapi memiliki kendala untuk pembuatan desain pakain unisex. Tujuan penelitian untuk mengembangkan produk busana anti-fit menggunakan kain batik cap dikombinasikan dengan kain polos yang bisa digunakan pria maupun wanita umur 25-30 tahun. Anti-fit adalah siluet busana yang longgar dan nyaman digunakan serta bisa digunakan untuk ukuran badan S, M, dan L pada pria maupun wanita. Metode penelitian digunakan dengan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan perancangan design thingking model Hasso Plattner yang memiliki 5 tahapan emphatize, define, ideate, prototype, dan test. Metode pengumpulan data yang dilakukan studi literatur, observasi produk yang dihasilkan di rumah batik Ciracas, wawancara dengan ibu Nathalia selaku owner dan kuesioner untuk pengguna. Hasil penelitian yang sudah dilakukan membuat model pakaian anti-fit menggunakan kain batik cap Betawi dikombinasikan dengan kain katun untuk pria dan wanita umur 25-30 tahun digunakan untuk acara formal dan nonformal. Pengembangan desain busana unisex dengan style casual exotic dan style Japanese memakai kain batik cap Betawi dan kain katun menjadi busana anti-fit berupa outer, kain lilit dan celana.