PENGEMBANGAN TENUN LURIK SAJIVA PADA BUSANA SIAP PAKAI (TIJAK TENUN)

Lurik is a woven textile from Central Java that is generally striped. With the
creation of colors and ready-to-wear clothing models with higher selling
prices and target markets that may be reached by young people, researchers
want to increase the variety of Tijak Tenun Weaving ready to wear. With
analog and pink peach tones, the coloring process creates a unique
distinctive color for the Tijak Tenun line. This new color is named SAJIVA,
which comes from the Sanskrit word for "life.". The goal is to increase public
awareness of weaving culture and encourage young people in particular to
pass it on so that they feel more comfortable including lurik weaving into
everyday activities that are not just performed by the older generation. Hasso
Platner Stanford design thinking was employed by researchers as their
design methodology. The investigator also created an design thinking, as
supported by Hasso Platner at Stanford. Additionally, the researcher created
an outer dress with an a elegant feminine style, and a folklore look. The
researchers created unique color combinations for the Tijak Tenun line by
adding shirring, smocking, and bead detail placement on lurik woven fabrics.
The outcomes of the research and development process, particularly for Tijak
Tenun Weaving as a research site that provides tools for creating prototypes.
Keywords: Lurik Weaving, Tijak Tenun, SAJIVA, Structural Design
Techniques
Lurik adalah suatu kain hasil tenunan benang berasal dari daerah Jawa
Tengah yang umumnya bermotif garis. Peneliti ingin mengembangkan
produk busana Tijak Tenun menjadi lebih bervariasi dari pengembangan
warna dan model busana ready to wear dengan nilai jual lebih tinggi serta
target market yang dapat dijangkau kalangan muda. Dari proses pewarnaan
menghasilkan warna ciri khas baru untuk koleksi Tijak Tenun dengan hasil
warna analog dan pink peach. Pewarnaan baru ini dinamakan SAJIVA, dari
bahasa sansekerta yaitu memilki arti kehidupan. Tujuannya dapat
mengedukasi masyarakat, khususnya anak muda untuk mewariskan budaya
tenun agar lebih percaya diri dalam menggunakan tenun lurik kedalam
aktivitas sehari-hari yang tidak hanya digunakan oleh generasi tua. Peneliti
menggunakan metode perancangan yang digunakan yaitu design thingking
milik Hasso Platner Stanford. Peneliti juga membuat desain busana outer
dress, style feminine elegant, look folklore. Dengan tambahan teknik reka
struktur shirring, smock, dan penempatan detail manik pada kain tenun lurik
yang peneliti kembangkan warna khusus untuk koleksi Tijak Tenun. Hasil
dari proses produksi dan eksplorasi khususnya bagi Tijak Tenun sebagai
tempat penelitian yang memberikan perangkat dalam pembuatan prototype.
Kata kunci: Tenun Lurik, Tijak Tenun, SAJIVA, Teknik Reka Struktur