LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA PEMAKAIAN KAIN LURIK GUNUNG KIDUL

Widya Pratama, Eriktya (2023) LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA PEMAKAIAN KAIN LURIK GUNUNG KIDUL. Diploma thesis, Politeknik Negeri Media Kreatif.

[thumbnail of LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA PEMAKAIAN KAIN LURIK GUNUNG KIDUL] Text (LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA PEMAKAIAN KAIN LURIK GUNUNG KIDUL)
Eriktya Widya Pratama_Preliminary.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (740kB)

Abstract

Lurik pada dasarnya berupa susunan garis-garis dari berbagai warna yang membentuk barisan ragam hias. Garis-garis yang lurus mengesankan ketegasan dan kedinamisan. Dalam Budaya Jawa, Corak Lurik bermakna ucapan kekuatan, semangat pantang menyerah dalam menghadapi kehidupan mereka. Pada awal mula pembuatannya, kain lurik dibuat dalam bentuk selendang dipakai untuk kemben ataupun alat untuk menggendong. Alat tenun masih menggunakan alat tenun tradisional atau biasa disebut Alat Tenun Bukan Mesin. Seiringnya waktu, Kain Lurik diproduksi menjadi barang – barang kekinian seperti tas, topi, dompet, pakaian, dan lain – lain yang tak kalah dengan zaman modern. Kain Lurik yang produksi oleh masyarakat Gunung Kidul, merupakan pakaian yang mengikuti gaya berpakaian agar tetap mengikuti zaman sehingga pemakaiannya bisa terlihat menarik. Penulis memiliki tujuan untuk pelestarian budaya pemakaian Kain Lurik ini dengan media Coffee Table Book, agar manfaat yang dapat dihasilkan dalam penulisan ini pun tidak hanya diperuntukan untuk penulis saja dalam menerapkan budaya pemakaian Kain Lurik ini, melainkan masyarakat dapat lebih luas memahami serta menerapkan penggunaan Kain Lurik dalam kehidupannya sehari-hari.

Lurik is basically an arrangement of lines of various colors that form rows of ornaments. Straight lines impress firmness and dynamism. In Javanese culture, the Lurik pattern means a statement of strength, an unyielding spirit in facing their lives. At the beginning of its manufacture, lurik cloth was made in the form of a shawl used for a tank or a tool for carrying. Looms still use traditional looms or commonly called non-machine looms. Over time, Lurik Fabrics are produced into contemporary items such as bags, hats, wallets, clothing, and others that are not inferior to modern times. Lurik cloth produced by the people of Gunung Kidul, is clothing that follows the style of dress to keep up with the times so that its use can look attractive. The author has a goal to preserve the culture of using Lurik Cloth with the Coffee Table Book media, so that the benefits that can be generated in this writing are not only intended for the author in implementing this culture of using Lurik Cloth, but the public can more broadly understand and apply the use of Lurik Cloth in his everyday life.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: 1. Pratiwi Kusumowardhani, S.Ds., M.Ds. 2. Jati Raharjo, S.Sn., M.Sn.
Uncontrolled Keywords: Perkembangan, Kain, Tradisional, Buku, Busana, Budaya, Modern, Tamu. Developments, Fabrics, Traditional, Books, Clothing, Culture, Modern and Guest.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore
L Education > L Education (General)
N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR
Divisions: Polimedia Jakarta > Jurusan Desain > Prodi Desain Grafis
Depositing User: Eriktya Widya Pratama
Date Deposited: 31 Aug 2023 06:52
Last Modified: 31 Aug 2023 06:52
URI: http://repository.polimedia.ac.id/id/eprint/6288

Actions (login required)

View Item
View Item