LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN EDITOR VIDEO MEMADUKAN KONSEP CONTINUITY EDITING, MOTION GRAPHIC, DAN AUDIO MIXING PADA PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI BINGKAI SILAT “SILAT BEKSI”

Indonesia is a country rich in culture with 1,340 ethnic groups in the country
according to the 2010 BPS census. One form of this wealth is martial arts or pencak silat.
There are various types of martial arts in Indonesia, starting from Siwah from Aceh to
Dodengo from Maluku. Each of these martial arts has characteristics according to their
respective regions. Unfortunately, there are not many printed educational references
about martial arts in Indonesia. According to a survey by the authors’ group of 293
people in the Greater Jakarta area regarding Interest in Indonesian Traditional Martial
Arts, there were 142 people who were not familiar with martial arts in Indonesia. Then,
in the knowledge survey of regional types of silat, the majority of respondents were not
familiar with the area. Meanwhile, in the survey, 288 people were interested in watching
programs with content about martial arts history, moves, styles, and weapons. From this
survey, some people do not know about martial arts in Indonesia. However, the public
has an interest in content that discusses martial arts in Indonesia. Therefore, the group’s
co-authors created an audio-visual work in the form of a television documentary program
entitled The Silat Frame. The author who acts as an editor will apply the knowledge of
editing in the program. It is hoped that this program can educate and increase public
awareness of the rich culture of martial arts in Indonesia.
Keywords: Culture, Documenter Television Program, Editor, Silat.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dengan 1.340 suku bangsa
di Tanah Air menurut sensus BPS Tahun 2010. Salah satu bentuk kekayaan tersebut ialah
seni bela diri atau pencak silat. Terdapat berbagai jenis seni bela diri di Indonesia, dimulai
dari Siwah dari Aceh hingga Dodengo dari Maluku. Setiap seni bela diri tersebut memiliki
ciri khas sesuai daerahnya masing-masing. Sayangnya belum banyak referensi edukasi
cetak mengenai seni bela diri di Indonesia. Menurut survei kelompok penulis terhadap
368 orang di wilayah Jabodetabek tentang Minat Seni Bela Diri Tradisional Indonesia,
terdapat 142 orang kurang mengenal seni bela diri yang ada di Indonesia. Kemudian, pada
survei pengetahuan akan jenis-jenis silat daerah, mayoritas responden tidak mengenal
daerah tersebut. Sementara pada survei tersebut juga 360 orang tertarik untuk
menyaksikan program dengan konten seputar sejarah, jurus, aliran, dan senjata pesilat.
Dari survei tersebut verakanv masyarakat belum mengetahui seni bela diri yang ada di
Indonesia. Namun, masyarakat memiliki ketertarikan dengan konten yang membahas seni
bela diri yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, penulis verakan kelompok membuat
karya audio visual berupa program verakanvas televisi dengan judul Bingkai Silat.Penulis
yang berperan sebagai editor akan menerapkan ilmu penyuntingan di dalam program
tersebut. Diharapkan program ini dapat mengedukasi dan meningkatkan awareness
masyarakat terhadap kekayaan budaya seni bela diri di Indonesia.
Kata kunci: Budaya, Editor, Program Dokumenter Televisi, Silat.