RENDAHNYA KETERTARIKAN WANITA DEWASA TERHADAP BUSANA BATIK BOGOR SIAP PAKAI MENGGUNAKAN TEKNIK REVERSIBLE

Batik is a world cultural heritage that is recognized as originating from the Indonesian nation and has become the nation's cultural identity. However, the existence of batik today is still rarely found as everyday clothing because of the image of batik which is only worn during formal events and monotonous clothing models such as shirts only. Batik motifs are less attractive in the eyes of the younger generation so that many of them are synonymous with something modern. This design aims to provide fashion style solutions according to trends using Reversible Techniques and color development in my Batik Bogor Tradition for women. The reversible technique is a garment that can be used back and forth to produce two different clothing models. The author uses a qualitative method with the Hasso Platner design thinking model approach which consists of 5 stages, namely Emphatize, Define, Ideate, Prototype and Test. Data collection was carried out by means of interviews, questionnaires and observation. From the data that has been collected, ready-to-wear clothing is made using a reversible technique using Bogor batik with the SaSometimes Uncal and Taman Kijang motifs, resulting in two different looks in one outfit for women aged 20 to 25 years. It can be concluded that the design of ready-to-wear clothing at Batik Bogor Tradition will be packaged according to their age using reversible techniques to provide a solution to minimize clothing purchases.
Keywords: Ready To Wear, Batik Bogor, Reversible

Batik merupakan warisan budaya dunia yang diakui berasal dari bangsa Indonesia dan menjadi identitas budaya Bangsa. Akan tetapi eksistensi batik saat ini masih jarang ditemukan sebagai busana sehari-hari karena image batik yang hanya dipakai saat acara formal dan model busana yang monoton seperti kemeja saja. Motif batik yang kurang menarik di mata para generasi muda sehingga banyak dari mereka yang identik dengan sesuatu berbau modern. Pada perancangan ini bertujuan memberikan solusi gaya busana sesuai dengan trend menggunakan Teknik Reversible dan pengembangan warna di Batik Bogor Tradisiku untuk wanita. Teknik reversible merupakan satu pakaian yang dapat digunakan bolak-balik sehingga menghasilkan dua model busana yang berbeda. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan design thinking model Hasso Platner yang terdiri dari 5 tahap, yaitu Emphatize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner dan observasi. Dari data yang sudah dikumpulkan tersebut dibuatlah busana siap pakai dengan teknik reversible menggunakan batik Bogor motif Sakadang Uncal dan Taman Kijang sehingga menghasilkan dua look yang berbeda dalam satu busana untuk wanita berusia 20 sampai 25 tahun. Dapat disimpulkan perancangan busana siap pakai di Batik Bogor Tradisiku akan dikemas sesuai dengan umur mereka menggunakan Teknik reversible dapat memberi solusi untuk meminimalisir pembelian busana.
Kata kunci : Busana Siap Pakai, Batik Bogor, Teknik Reversible