LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN TEKNIK CONVERTIBLE PADA BUSANA READY TO WEAR UNTUK REMAJA DENGAN KAIN LURIK MOTIF HUJAN GERIMIS (STUDI KASUS : LURIK RACHMAD DI KLATEN)

ABSTRACT
Lurik as a form of traditional Javanese cultural wealth, lurik does not only function as clothing, but also has a very important philosophical value for society. So that lurik cloth does not experience extinction and remains known as Indonesia's cultural heritage, education, production and trade are given because with so many people will explore lurik cloth and it can be known by all circles. Lurik Rachmad has yet to produce lurik clothing for teenagers. The target that has been achieved is only parents aged 30 years and over, because Lurik Rachmad himself does not yet know what teenagers like, such as colors, shapes of clothing and also the striated stripe motifs that teenagerswant. This dress made of striated fabric uses a convertible technique. The author adds a convertible technique, namely adjustable so that later it becomes a multi-functional garment so that one garment can be changed intothe desired model. From the evaluation in semester 6 yesterday, the partner asked that for the typeof lurik fabric, namely lurik drizzle, because it has its own characteristics, suchas drizzle rain, so that the lines are not too visible and abstract compared to others. This conclusion is based on research that has been carried out on clothing made from lurik drizzle fabric using the convertible technique for teenagers aged 18-22 years so that young people know that lurik is not just one type but has many other motifs and types of striated fabric. In this study, the author has applied ready-to-wear clothing made from drizzling striated fabric entitled "Eminent" by creating 3 looks.
Keywords: Ready-to-wear clothing, Youth Clothing, Convertible Techniques,Drizzling Rain Streaks

ABSTRAK
Lurik sebagai salah satu wujud kekayaan budaya tradisional Jawa, lurik bukan hanya berfungsi sebagai pakaian semata, namun juga memiliki nilai filosofis yang sangat penting bagi masyarakat. Kain lurik supaya tidak mengalami kepunahan dan tetap dikenal sebagai warisanbudaya Indonesia maka diberikan edukasi, produksi dan perdagangan karena dengan begitu banyak yang akan mengeksplorasi kain lurik dan dapat dikenal semua kalangan. Lurik Rachmad belum ada produksi busana lurik untuk kalangan remaja. Target yang sudah tercapai hanya kalangan orang tua usia 30 tahun ke atas, karena Lurik Rachmad sendiri belum mengetahui apa yang disukai remaja seperti warna, bentuk busana dan juga motif garis lurik yang remaja inginkan. Busana dengan bahan kain lurik ini memakai teknik convertible. Penulis menambahkan teknik convertible yaitu adjustable agar nantinya menjadi busana multi fungsi sehingga memungkinkan satu busana dapat diubah menjadi beberapa model yang diinginkan. Dari evaluasi semester 6 kemarin permintaan mitra bahwa untuk jenis kain lurik yaitu lurik hujan gerimis karena agar memiliki ciri khas sendiri seperti hujan gerimis sehingga garis yang ada tidak terlalu terlihat dan abstrak dibandingkan yang lain.Kesimpulan ini berdasarkan peneltian yang sudah dilakukan busana dari bahan kain lurik hujan gerimis dengan teknik convertible untuk kalangan remaja usia 18 - 22 tahun agar anak muda tau bahwa lurik tidak hanya satu jenis saja melainkan memiliki banyak motif dan jenis kain lurik lain. Pada penelitian ini, penulis telah mengaplikasikan busana ready to wear dengan bahan kain lurik hujan gerimis yang diberi judul “ Eminent “dengan merealisasikan pembuatan 3 look.
Kata kunci :Busana siap pakai, Busana Remaja, Teknik Convertible, Lurik Hujan Gerimis