Penggunaan FAME Minyak Sawit dalam Pengembangan Tinta Cetak Ofset tanpa Minyak Mineral

The graphics industry has increasing production needs in the field of packaging. One of the printing inks used in packaging printing products is offset printing ink. This offset printing ink still uses mineral oil, while it has an impact on health and the environment. Vegetable oil that can be used as a substitute for mineral oil is palm oil because Indonesia is the largest palm oil producer in the world. Offset printing ink is a mixture of coloring material, varnish and additives. The objectives of this paper are to determine the formulation, quality and comparison of palm oil printing ink with soybean oil printing ink. The printing ink manufacturing process includes varnish, base ink and finish ink. The ink quality tests carried out are tack value, flow spread, drop flow, water pickup, setting time, skin time, drying time, density, gloss, volatile content, viscosity. The test results show that the tack value of cyan, magenta, yellow and black ink meets the standard, of 10.0 ± 0.5. Other properties of printing ink also meet the standard. The average volatile content value is 2.32%. The print test results of cyan, magenta, yellow and black palm ink on paper have density values of 2.00; 1.80; 1.37 and 2.10 respectively; and compared to soybean oil printing inks obtained ∆E <1. From all tests, palm oil printing inks have met standards and can be developed on a production scale.

Industri grafika memiliki peningkatan kebutuhan produksi pada bidang pengemasan. Salah satu tinta cetak yang digunakan pada produk cetak kemasan adalah tinta cetak ofset. Tinta cetak ofset ini masih menggunakan minyak mineral, sedangkan memiliki dampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Minyak nabati yang dapat digunakan sebagai substitusi pengganti minyak mineral adalah minyak sawit karena Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. Tinta cetak ofset merupakan campuran bahan pewarna, varnish, dan zat aditif. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui formulasi, kualitas, dan perbandingan tinta cetak minyak sawit dengan tinta cetak minyak kedelai. Proses pembuatan tinta meliputi pembuatan varnish, base ink dan finish ink. Pengujian kualitas tinta yang dilakukan adalah tack value, flow spread, flow jatuh, water pickup, setting time, skin time, drying time, density, gloss, volatile content, viscosity. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tack value tinta cyan, magenta, yellow dan black memenuhi standar yaitu 10,0±0,5. Sifat-sifat lain dari tinta cetak juga telah memenuhi standar. Rata-rata nilai volatile content adalah 2,32%. Hasil uji coba cetak tinta sawit cyan, magenta, yellow dan black pada kertas memiliki nilai density berturut-turut sebesar 2,00; 1,80; 1,37 dan 2,10; dan dibandingkan dengan tinta cetak minyak kedelai memperoleh ∆E <1. Dari seluruh pengujian tinta cetak minyak sawit telah memenuhi standar dan dapat dikembangkan dalam skala produksi.