PENERAPAN GAME BASED LEARNING PADA PERANCANGAN GAME SIMULASI EDUKASI KEBUN MINIKU

It is important to create play experiences that are not only fun but also educational. This Final Report discusses the application of game-based learning in the design context of the game "My Little Garden." This game is based on the concern about the lack of gardening-themed games in Indonesia. It aims to integrate education into entertainment through gameplay, providing children with a simulation of basic agricultural techniques, such as planting, caring for, and harvesting crops, and introducing them to various fruits and vegetables. Game-based learning can be a breakthrough method to create a learning environment that captures students' interest, allowing them to absorb material more efficiently. Several mini-game features are included to provide gameplay variety for the target users, children aged 4-7 years. This game was developed using the GDLC method. Data was collected through questionnaires and interviews, and the questionnaires were evaluated using the Likert scale. Based on the testing results, it can be concluded that the acceptance level among 30 child respondents for the game My Little Garden falls into the highly accepted category, with an average overall aspect index of 93.64%. Children were able to play the game well and understand the knowledge about plants and basic agricultural techniques.

Penting untuk menciptakan pengalaman bermain yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Laporan Akhir ini membahas penerapan game based learning pada konteks perancangan game "Kebun Miniku". Game ini didasari dengan keresahan yang ada tentang sedikitnya game di Indonesia yang bertemakan berkebun. Game ini bertujuan untuk menggabungkan pendidikan ke dalam hiburan melalui sebuah permainan. Memberikan simulasi kepada anak-anak tentang teknik pertanian dasar yaitu, menanam, merawat, dan memanen tanaman. Memberikan sisi edukasi dengan adanya pengenalan buah dan sayur. Game based learning dapat menjadi salah satu terobosan baru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik minat peserta didik sehingga dapat menyerap materi dengan lebih efisien. Beberapa fitur mini games dihadirkan untuk memberikan variasi permainan kepada target pengguna anak-anak usia 4-7 tahun. Dalam pengembangan game ini menggunakan metode GDLC. Dalam pengumpulan data diambil dengan cara kuesioner dan wawancara, perhitungan kuesioner menggunakan skala Likert. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tingkat penerimaan responden 30 anak terhadap game Kebun Miniku masuk pada kategori sangat diterima dengan hasil indeks rata-rata aspek keseluruhan sebesar 93,64%. Anak-anak dapat memainkan game dengan baik dan dapat memahami materi pengetahuan mengenai tumbuhan dan teknik pertanian dasar.