Pemanfaatan Biji Alpukat Sebagai Pewarna Alam Batik Pada Rumah Batik Palbatu

Azzahra Rachmat, Salma (2024) Pemanfaatan Biji Alpukat Sebagai Pewarna Alam Batik Pada Rumah Batik Palbatu. Diploma thesis, Politeknik Negeri Media Kreatif.

[thumbnail of Pemanfaatan Biji Alpukat Sebagai Pewarna Alam Batik Pada Rumah Batik Palbatu] Text (Pemanfaatan Biji Alpukat Sebagai Pewarna Alam Batik Pada Rumah Batik Palbatu)
Pemanfaatan Biji Alpukat Sebagai Pewarna Alam Batik Pada Rumah Batik Palbatu.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (2MB)

Abstract

Rumah Batik Palbatu currently only uses synthetic dyes in its batik-making process. This results in minimal variations in batik colors being produced and potential negative impacts on health and the environment. This research aims to use avocado seeds as a natural batik dye that will be applied to Rumah Batik Palbatu unisex clothing. Natural dyes are found in many plants. One plant that has the potential to be developed as a natural dye is avocado seeds (Percea Americana Mill) because they contain tannin compounds. This research method uses qualitative exploration with Hasso Platner's Design Thinking approach. The results of the avocado seed experiment produced brown and gray colors. Mitra plans to develop avocado seed dye as a batik dye to attract interested users of natural dyes aged 30-35 years, at that age customers already have a steady income. It can be concluded that the ready-to-wear clothing is unisex using avocado seed dye, with an exotic casual style with an eclectic look, finding a balance between nature and a modern, sustainable lifestyle.

Rumah Batik Palbatu saat ini hanya menggunakan pewarna sintetis dalam proses pembuatan batiknya. Hal ini berakibat pada minimnya variasi pewarna alam batik yang dimiliki dan potensi dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan biji alpukat sebagai pewarna batik alami yang akan diaplikasikan pada busana unisex Rumah Batik Palbatu. Pewarna alam banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pewarna alam adalah biji buah alpukat (Percea Americana Mill) karena mengandung senyawa tanin. Metode penelitian ini menggunakan eksplorasi kualitatif dengan pendekatan Design Thinking Hasso Platner. Hasil dari eksperimen biji alpukat menghasilkan warna coklat dan abu-abu. Mitra berencana mengembangkan pewarna biji alpukat sebagai pewarna batik untuk menarik peminat user pewarna alam dengan rentan usia 30-35 tahun dimana pada usia tersebut pelangggan sudah memiliki penghasilan tetap. Dapat disimpulkan busana siap pakai unisex dengan menggunakan pewarna biji alpukat, dengan style exsotic casual dengan look eclectic, Menemukan keseimbangan antara alam dan gaya hidup moderen yang berkelanjutan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: 1. Pingki Indrianti, M.Ds. ; 2. Dr. Atiek Rohmiyanti, M.Pd.
Uncontrolled Keywords: Biji buah alpukat, Batik Kontemporer, Pewarna Alami, Avocado seeds, Contemporary batik, Natural Dyes
Subjects: L Education > L Education (General)
N Fine Arts > NC Drawing Design Illustration
N Fine Arts > ND Painting
N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Polimedia Jakarta > Jurusan Desain > Prodi Desain Mode
Depositing User: Salma Azzahra Rachmat
Date Deposited: 20 Aug 2024 04:07
Last Modified: 20 Aug 2024 04:07
URI: http://repository.polimedia.ac.id/id/eprint/9087

Actions (login required)

View Item
View Item