Pembuatan Busana Kerja Wanita Convertible Menggunakan Batik Betawi Terogong Motif Ondel-Ondel

Wanita karir sering menghadapi masalah kompleks, akibat peran yang dijalaninya membuat para wanita karir harus membawa pakaian lebih ke tempat kerja. Pemerintah menganjurkan untuk setiap pekerja kantoran menggunakan seragam batik, salah satu batik yang kurang dikenal adalah batik Betawi. UMKM Batik Betawi Terogong memiliki keinginan membuat busana kerja wanita karena banyaknya permintaan. Masalah dalam penelitian ini membuat busana kerja wanita
multifungsi menggunakan batik Betawi motif ondel-ondel. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemungkinan solusi berupa busana kerja wanita convertible menggunakan batik Betawi Terogong motif ondel-ondel guna
memenuhi keinginan pelanggan batik Betawi Terogong serta memberi kemudahan pada wanita karir. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kualitatif dengan pendekatan Design Thinking Model Hasso Platner. Hasil dari eksplorasi teknik convertible yang dilakukan menemukan bahwa menggunakan fitur snap button dan zipper lebih memudahkan sipemakai namun untuk memberi kesan rapi dapat menggunakan fitur sengkelit dan button fitur yang digunakan lebih efektif digunakan pada busana saat lepas pasang. Dapat disimpulkan bahwa busana kerja wanita convertible menggunakan motif ondel-ondel batik Betawi Terogong
bergaya classic casual dan preppy look, memiliki target pasar wanita dengan usia dari 30 sampai 35 tahun membutuhkan busana kerja yang praktis dan efesien sehingga memudahkan wanita karir menyiapkan diri dalam berpakaian.

Career women often face complex problems, due to the role they play, career women have to bring more clothes to the workplace. The government recommends that every office worker wear a batik uniform, one of the lesser-known batik is Betawi batik. UMKM Batik Betawi Terogong has a desire to make women's work clothes due to high demand. Therefore, this research aims to provide a possible solution in the form of convertible work clothes with the application of the Betawi Terogong batik ondel-ondel motif to fulfil the wishes of Betawi Terogong batik customers and provide convenience for career women. This research uses a qualitative data collection method with the Hasso Platner Design Thinking Model approach. The results of the exploration of the convertible technique found that using the snap button and zipper features made it easier for the wearer but to give
a neat impression, it can use the kink and button features that are used more effectively on the clothes when they are off. It can be concluded that convertible women's workwear using the ondel-ondel motif of Betawi Terogong batik in a
classic casual and preppy look style, has a target market of women aged from 30 years to 35 years old who need things that are easy to wear and making it easier for career women to prepare themselves for dressing.