PENGEMBANGAN MOTIF TARI TOPENG CISALAK DAN BUNGA RAFFLESIA ARNOLDII PADA BUSANA MODEST WOMENS WEAR PADA BRAND WAYDA

Brand Wayda berdiri pada tahun 2015, brand ini membuat busana fashion kombinasi batik yang trendy dan fashionable dengan membuat busana formal dan non formal dengan kombinasi batik Depok. Brand Wayda memiliki permasalahan mengenai kesulitan dalam pengembangan motif Tari Topeng Cisalak pada busana modest karena terkesan kuno. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan modest womens wear dengan pegembangan motif Tari Topeng Cisalak dan Bunga Rafflesia Arnoldii sesuai dengan kebutuhan target market pada brand Wayda. Penelitian ini menggunakan teori pengembangan motif batik Depok dengan Metode kualitatif pengembangan motif dan pendekatan design thinking dari Hasso Platner Stanford juga dilakukan survey menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini dari pengembangan motif menggunakan warna pastel biru dan ungu yang telah dilakukan menghasilkan inovasi pada modest womens wear dengan style exotic feminine, resort look dan detail layering. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa memanfaatkan pengembangan motif Tari Topeng Cisalak dan Bunga Rafflesia Arnoldii dengan inovasi busana modest womens wear menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Pengembangan motif diterapkan pada modest womenswear dengan menerapkan motif Tari Topeng Cisalak dan Bunga Rafflesia Arnoldii untuk wanita usia 26 -30 tahun.

The Wayda brand was founded in 2015, this brand makes trendy and fashionable batik combination fashion clothing by making formal and non-formal clothing with a combination of Depok batik. The Wayda brand has problems regarding difficulties in developing the Cisalak Mask Dance motif for modest clothing because it looks old-fashioned. This research aims to create modest women's wear by developing Cisalak Mask Dance and Rafflesia Flower motifs according to the needs of the target market for the Wayda brand. This research uses the theory of developing Depok batik motifs with qualitative methods of motif development and a design thinking approach from Hasso Platner Stanford and also carries out a survey using a questionnaire. The results of this research from the development of motifs using pastel blue and purple colors have resulted in innovations in modest women's wear with an exotic feminine style, resort look and detailed layering. Based on the discussion that has been described, the author comes to the conclusion that utilizing the development of the Cisalak Mask Dance motif and the Rafflesia Arnoldii Flower with the innovation of modest women's wear is a solution to the problems faced by partners. Motif development is applied to modest womenswear by applying the Cisalak Mask Dance and Rafflesia Arnoldii Flower motifs for women aged 26 -30 years