PENGEMBANGAN MOTIF BORDIR KERANCANG PADA BUSANA KASUAL WANITA DI UMKM SALSABILA BORDIR

In the current era, embroidery is still in great demand by the Indonesian people. The household linen products produced by Salsabila Bordir are characterised by soldered embroidery. The floral pattern of peonies, dahlias, and fan flowers located on placemat household linen products are pattern that are less attractive to consumers. Nowadays, the need for casual clothing is increasing because it can be used in any atmosphere. The increase in the need for casual clothing requires Salsabila Bordir to develop so that its products are more varied. The purpose of this writing is to develop flora pattern located on placemat household products
that are less in demand by consumers and to make the development of cutwork embroidery pattern that are applied to women's casual wear at Salsabila Bordir MSMEs. Cutwork embroidery is defined as a small covering technique, usually
applied to a variety of motifs and punched by soldering. This writing uses a qualitative method with Hasso Plattner's Design Thinking approach and design method. The results of the development of cutwork embroidery motifs show a unique and attractive pattern composition for the 30-34 year old market share. It is concluded that the development of cutwork embroidery pattern on women's casual wear with feminine casual style and urban look, as one of the options to fulfil the needs of the market share that can be used to hangout to malls and cafes.
Keywords: pattern development, cutwork embroidery, casual wear, MSMEs Salsabila Bordir.

Pada era sekarang, bordir masih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.Produk lenan rumah tangga yang diproduksi oleh Salsabila Bordir mempunyai ciri khas bordir kerancang solder. Motif flora bunga peony, bunga dahlia, dan bunga kipas yang terletak pada produk lenan rumah tangga tatakan piring merupakan motif yang kurang diminati oleh konsumen. Saat ini, kebutuhan busana kasual semakin meningkat karena dapat digunakan dalam suasana apapun.Adanya
peningkatan kebutuhan busana kasual mengharuskan Salsabila Bordir melakukan pengembangan agar produknya lebih variatif. Tujuan penulisan ini untuk mengembangkan motif flora yang terletak pada produk lenan rumah tangga tatakan piring yang kurang diminati oleh konsumen serta membuat pengembangan
motif bordir kerancang yang diterapkan pada busana kasual wanita di UMKM Salsabila Bordir. Bordir kerancang diartikan sebagai teknik penutup kecil, biasanya diaplikasikan untuk berbagai variasi motif dan dilubangi dengan cara disolder. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif denganpendekatan dan metode perancangan Design Thinking Hasso Plattner. Hasil dari pengembangan motif bordir kerancang menunjukkan komposisi motif unik dan menarik untuk pangsa pasar usia 30-34 tahun. Disimpulkan bahwa pengembangan motif bordir
kerancang pada busana kasual wanita dengan style feminine casual dan look urban, sebagai salah satu pilihan dari pemenuhan kebutuhan pangsa pasar yang dapat digunakan untuk hangout ke mall maupun café.
Kata kunci: pengembangan motif, bordir kerancang, busana kasual, UMKM Salsabila Bordir.