Eksplorasi Pewarnaan Alam pada Tenun Bulu Menjadi Busana Siap Pakai Kombinasi Denim Untuk Epitomi

Fur weaving is a typical Indonesian fabric that originates from Troso, but unfortunately the existence of this fabric has begun to be forgotten due to the lack of market interest due to the lack of clothing variations and monotonous coloring. Feather woven fabric is also considered to only be worn at formal events. This research aims to find the right and efficient measurements and techniques for carrying out new coloring of fur woven fabrics and also to increase the variety of clothing so that it can be more popular with the public. The author is also working with Epitomi to open a new market segmentation for fur woven fabrics. In this research, the author used a qualitative experimental method with Hasso Plattner's design thinking approach, then went through the stages of the six thinking head thinking framework. In this research, we produced the right dose of natural coloring, namely using alum and tunjung mordant reinforcements so that the color could absorb perfectly into the surface of the fur woven fabric, and also produced clothing with a fur woven base material combined with denim using an exotic casual look resort style plus ruffles details, pockets and pleats so that it can be used for everyday activities and still looks fashionable.
Keywords: Natural Dyes, Feather Weaving, Denim, Ready-to-Wear Clothing

Tenun Bulu merupakan kain khas Indonesia yang berasal dari daerah Troso, namun sayangnya keberadaan kain ini mulai sudah terlupakan karena sedikitnya minat pasar yang disebabkan oleh minimnya variasi busana serta pewarnaan monoton, kain tenun bulu juga dianggap hanya bisa dikenakan pada saat acara formal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan takaran dan teknik yang tepat serta efesien untuk melakukan pewarnaan baru terhadap kain tenun bulu dan juga memperbanyak variasi busana agar dapat lebih diminati masyarakat, penulis juga bekerja sama dengan Epitomi untuk membuka segmentasi pasar baru bagi kain tenun bulu. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan metode kualitatif eksperimen dengan pendekatan design thinking Hasso Plattner, lalu melalui tahapan kerangka berpikir six thinking head. Pada Penelitian ini menghasilkan takaran pewarnaan alam yang tepat yaitu menggunakan penguat mordant tawas dan tunjung sehingga warna dapat menyerap dengan sempurna ke permukaan kain tenun bulu, juga menghasilkan busana dengan bahan dasar tenun bulu yang dikombinasikan dengan bahan denim menggunakan style exotic casual look resort ditambah detail ruffles, pocket dan pleats sehingga dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan tetap terlihat fashionable.
Kata Kunci :Pewarna Alam, Tenun Bulu, Denim, Busana Siap Pakai