PERANCANGAN BUSANA SIAP PAKAI DARI DETAIL KAIN PERCA DENGAN TEKNIK PATCHWORK (STUDI KASUS = KONVEKSI VANESSA)

Vanessa's Convection is an SME specializing in the fashion industry. Currently, Vanessa's Convection has not repurposed pre-consumer fabric scraps into ready-to-wear garments. This initiative is driven by the desire to utilize fabric scrap waste generated from Vanessa's Convection's production. The aim is to design women's ready-to-wear clothing using these scrap fabrics, which have intrinsic value. Through qualitative data collection methods, including interviews, it was determined that Vanessa's Convection produces approximately 4 kilograms of fabric scrap waste per week, primarily linen, tweed, cotton, and lace. The materials used include fabric scraps combined with oxford and bridal satin fabrics. The chosen color palette is colorful tint. This project employs the design thinking approach of Hasso Plattner Stanford. Research findings target women aged 22-27, such as freelancers and students interested in art-inspired, casual romantic style clothing. The designs feature H and natural silhouettes, cut-off details, and utilize patchwork techniques such as crazy patchwork with added white trim, face-shaped patches, and flower-shaped patches. In conclusion, these garments can be worn by consumer partners as casual attire for non-formal events, utilizing patchwork details to impart an artistic impression in women's ready-to-wear fashion.
Keywords : Ready to wear, perca, and patchwork.

Konveksi Vanessa merupakan UMKM yang bergerak di bidang fashion. Saat ini Konveksi Vanessa belum pernah menjadikan kain perca hasil pra-konsumsi untuk di olah kembali menjadi busana siap pakai. Penulisan ini dilatarbelakangi oleh pemanfaatan limbah berupa potongan kain perca dari hasil produksi Konveksi Vanessa. Penulisan ini bertujuan untuk merancang busana siap pakai wanita dengan memanfaatkan limbah kain perca yang memiliki nilai jual. Menurut metode pengumpulan data kualitatif yang penulis peroleh melalui wawancara jumlah limbah sisa kain perca yang dihasilkan mencapai 4 kilogram setiap minggunya jenis sisa kain perca yang paling banyak di Konveksi Vanessa yaitu kain linen, kain tweet, kain katun, brukat. Bahan material yang digunakan yaitu limbah kain perca dengan kombinasi kain oxfoard dan satin bridal. Pemilihan warna yang digunakan yaitu warna colorfull tint. Penulisan ini menggunakan pendekatan design thingking Hasso Platner Stanford. Hasil dari penelitian ini adalah target market wanita umur 22-27 tahun yang memiliki pekerjaan sebagai freelancer, mahasiswa yang tertarik dengan busana siap pakai dengan look arty, style casual romantic, siluet H dan natural siluet, detail cuttoff, menggunakan detail hasil eksplorasi teknik patchwork 2, 4, 5 yaitu crazy patchwork dengan tambahan list putih, patchwork bentuk wajah, dan patchwork bentuk bunga. Dapat disimpulkan bahwa, busana ini dapat digunakan oleh konsumen mitra sebagai busana casual untuk acara non formal dengan menggunakan detail teknik patchwork memberikan kesan artistik dalam busana siap pakai wanita.
Kata Kunci : Busana siap pakai, perca, dan patchwork.