Maulana, Fabian Farizaldi (2025) Profil Babeh Arsyad Sebagai Penjual Tahu Siksa Dalam Fotografi Cerita. Diploma thesis, Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.
![Profil Babeh Arsyad Sebagai Penjual Tahu Siksa Dalam Fotografi Cerita [thumbnail of Profil Babeh Arsyad Sebagai Penjual Tahu Siksa Dalam Fotografi Cerita]](https://repository.polimedia.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
FIX_Laporan Tugas Akhir Fabian Farizaldi Maulana 2025 (Autosaved)_removed.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (646kB)
Abstract
ABSTRACT
The existence of tahu siksa, a traditional Betawi snack made from fried yellow tofu using a small amount of oil, has become increasingly rare amid the tide of modernisation. Sellers are not merely parties who offer and exchange goods or services for economic gain, but can also serve as cultural preservers, especially when the items sold are local, traditional, or hereditary products. The use of the EDFAT method to facilitate the structured presentation of the story, this work features a series of photos highlighting the story of Babeh Arsyad as a seller of tahu siksa and a custodian of traditional Betawi snacks. This work features Babeh Arsyad, including his profile as a tofu seller, from preparing to sell, travelling to the sales stall, tidying up the stall, cooking tofu, interacting with customers, resting and praying, to the moment Babeh Arsyad closes his sales stall. Thus, the creation of this work serves as a visual representation of Babeh Aryad as a tahu siksa seller, while also functioning as an informative and educational medium for the preservation of traditional Betawi tahu siksa snacks through photography.
Keywords: Photography, Storytelling Photography, Journalistic Photography, Tahu Siksa, Traditional Betawi Snacks.
ABSTRAK
Keberadaan tahu siksa merupakan jajanan khas tradisional Betawi dengan bahan dasar tahu kuning digoreng menggunakan sedikit minyak, sudah mulai langka di tengah arus modernisasi. Penjual tidak hanya berperan sebagai pihak yang menawarkan dan menukarkan barang atau jasa dengan keuntungan ekonomi semata, tetapi juga dapat menjadi pelestari budaya, terutama jika yang dijual merupakan produk lokal, tradisional, atau warisan turun temurun. Penggunaan metode EDFAT untuk mempermudah penyampaian cerita dengan secara terstruktur, penciptaan karya ini menampilkan serangkaian foto yang mengangkat cerita Babeh Arsyad sebagai penjual tahu siksa sekaligus sosok pelestari dari jajanan tradisional Betawi. Karya ini menampilkan Babeh Arysad meliputi profil Babeh Aryad sebagai penjual tahu siksa, mulai dari persiapan berjualan, perjalanan menuju lapak jualan, merapihkan lapak jualan, memasak tahu siksa, berinteraksi dengan pembeli, istirahat dan sholat, sampai pada saat Babeh Arsyad menutup lapak jualannya. Dengan demikian, pembuatan karya ini merupakan bentuk pemvisualisasian sosok Babeh Aryad sebagai penjual tahu siksa, sekaligus menjadi media informasi dan edukatif dalam pelestarian jajanan tradisional Betawi tahu siksa melalui fotografi.
Kata kunci: Fotografi, Fotografi Cerita, Fotografi Jurnalistik, Tahu Siksa, Jajanan Tradisional Betawi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | 1. Marventyo Amala., M.Sn, sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir I. 2. AM. Hermanto Laksana M.Ikom., sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir II. |
Uncontrolled Keywords: | Storytelling Photography, Journalistic Photography, Tahu Siksa, Traditional Betawi Snacks, Fotografi, Fotografi Cerita, Fotografi Jurnalistik, Tahu Siksa, Jajanan Tradisional Betawi |
Subjects: | 700 - Seni dan Rekreasi > 770 Seni fotografi, komputer, film, video > 770 Seni fotografi, komputer, dan sinematografi 700 - Seni dan Rekreasi > 770 Seni fotografi, komputer, film, video > 771 Teknik fotografi, peralatan, dan bahan |
Divisions: | Jurusan Penerbitan > Program Studi Fotografi |
Depositing User: | FABIAN FARIZALDI MAULANA |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 04:07 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 04:07 |
URI: | https://repository.polimedia.ac.id/id/eprint/1993 |