Adhwa Meidia, Alsyira (2025) PERANCANGAN BUKU MEWARNAI BERTEMA KISAH RAKYAT UNTUK EKSTRAKULIKULER SDN DURENSERIBU 04. Diploma thesis, Politeknik Negeri Media Kreatif.
![TA2025_C_6-_ALSYIRA ADHWA MEIDIA_laporan_preliminary pg.pdf [thumbnail of TA2025_C_6-_ALSYIRA ADHWA MEIDIA_laporan_preliminary pg.pdf]](https://repository.polimedia.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
TA2025_C_6-_ALSYIRA ADHWA MEIDIA_laporan_preliminary pg.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB)
Abstract
Colouring books can be said to be a means of print mediation that is starting to be rarely used due to the high use of electronic devices such as smart phones or tablets among the younger generation where it makes elementary school children between 6 to 12 years old dependent on electronic devices. In addition to colouring books, it is also known that the influence of local wisdom of Indonesian culture is increasingly being abandoned because the younger generation is indifferent to ancestral culture, one of which is the interest of elementary school-age children in Indonesian folklore. In fact, Indonesian folklore consisting of legends, fables, myths, poems, old rhymes and various other types are passed down from generation to generation to maintain regional traditions that are told through the media of these stories. With this, the ‘Indonesian Folklore Colouring Book’ project emerged as a solution to the problem of lack of knowledge and increasing the younger generation's interest in Indonesian folktales using colouring book media which is also rarely used by elementary school children.
Keywords: Folklore, Colouring, Illustration Book, Local Wisdom.
Buku mewarnai dapat dikatakan sebagai sarana mediasi cetak yang mulai jarang dimanfaatkan karena tinggi angka penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel pintar atau tablet pada kalangan generasi muda dimana hal tersebut membuat anak-anak usia Sekolah Dasar antara 6 hingga 12 tahun ketergantungan pada gawai elektronik. Disamping buku mewarnai, diketahui juga influensi kearifan lokal budaya Indonesia kian makin ditinggalkan karena generasi muda yang acuh akan budaya leluhur, salah satunya adalah ketertarikan anak-anak umur Sekolah Dasar terhadap kisah rakyat Indonesia. Faktanya, kisah rakyat Indonesia yang terdiri dari legenda, fabel, mitos, puisi-puisi, pantun lama dan berbagai jenis lainnya diturunkan dari generasi ke generasi untuk menjaga tradisi khas daerah yang dikisahkan melalui media kisah ini. Dengan inilah projek "Buku Mewarnai Kisah Rakyat Indonesia" muncul sebagai solusi dari permasalahan mengenai kurangnya keawasan dan meningkatkan minat generasi muda terhadap kisah rakyat Indonesia menggunakan media buku mewarnai yang juga mulai jarang digunakan oleh anak-anak umur bangku Sekolah Dasar.
Kata Kunci : Kisah Rakyat, Mewarnai, Buku Ilustrasi, Kearifan Lokal
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | Irpan Riana, M.Sn. selaku Pembimbing I Tugas Akhir Karya. Andriyana, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II Tugas Akhir Penulisan. |
Uncontrolled Keywords: | Keywords: Folklore, Colouring, Illustration Book, Local Wisdom. Kata Kunci : Kisah Rakyat, Mewarnai, Buku Ilustrasi, Kearifan Lokal. |
Subjects: | 700 - Seni dan Rekreasi > 700 Seni, seni rupa, kesenian > 707 Pendidikan, penelitian, topik terkait bidang kesenian dan karya seni 700 - Seni dan Rekreasi > 740 Seni grafis dan seni dekoratif > 741 Gambar dan seni menggambar 700 - Seni dan Rekreasi > 760 Pembuatan cetakan dan seni cetak > 769 Seni percetakan |
Divisions: | Jurusan Desain > Program Studi Desain Grafis |
Depositing User: | Alsyira Adhwa Meidia |
Date Deposited: | 30 Sep 2025 03:31 |
Last Modified: | 30 Sep 2025 03:31 |
URI: | https://repository.polimedia.ac.id/id/eprint/2024 |