PERANCANGAN BUSANA PRIA SIAP PAKAI DENGAN KAIN BATIK CANCER KOMBINASI TEKNIK LASER CUT (STUDI KASUS : RUMAH BATIK PALBATU)

Batik is a cultural heritage of Indonesia recognized by UNESCO and continues to evolve, especially among younger generations. Rumah Batik Palbatu, as a partner in this research, plays a role in empowering cancer survivors through the art of batik-making, including the creation of cancer batik inspired by the life experiences of a survivor named Restu. However, the men's fashion products produced still appear monotonous, indicating a need for innovation-one of which is the application of laser cut techniques. This study aims to explore the use of laser cut techniques on brain motifs in cancer batik fabric and to design innovative ready-to wear men's clothing. The theoretical foundation of this research is exploration theory. A qualitative research method was employed using the Hasso Plattner design thinking approach, which includes the stages of empathize, define, ideate, prototype, and test. The design process involved the development of 30 design
alternatives, material and technique exploration, and market testing of the selected designs. The findings show that the laser cut technique enriches the visual appeal of batik with a modern touch without diminishing its cultural value. The
combination of cancer batik and laser cut presents meaningful, functional menswear aligned with contemporary lifestyles.

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO dan terus berkembang, terutama di kalangan generasi muda. Rumah Batik Palbatu sebagai mitra dalam penelitian ini berperan dalam memberdayakan penyintas kanker melalui seni membatik, salah satunya dengan menciptakan batik cancer yang
terinspirasi dari pengalaman hidup seorang survivor bernama Restu. Namun, produk busana pria yang dihasilkan masih terkesan monoton sehingga membutuhkan inovasi, salah satunya melalui teknik laser cut. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi teknik laser cut pada motif otak dalam kain batik cancer serta merancang busana pria siap pakai yang inovatif. Teori yang digunakan adalah teori eksplorasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
pendekatan design thinking Hasso Platner melalui tahapan empathize, define, ideate, prototype, dan test. Proses desain mencakup pembuatan 30 alternatif desain, eksplorasi bahan dan teknik, hingga pengujian pasar terhadap desain terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik laser cut mampu memperkaya visual batik dengan kesan modern tanpa menghilangkan nilai budaya. Kombinasi batik cancer dan laser cut ini menghadirkan busana pria yang bermakna, fungsional, dan sesuai dengan gaya hidup kontemporer.