VARIASI MAKANAN OLAHAN DAGING SAPI KHAS MINANGKABAU DALAM FOTOGRAFI MAKANAN

This final project aims to visualize variations of traditional
Minangkabau beef dishes through food photography, focusing on lighting,
angles, and detail. Visually, there has been a lack of strong lighting, angles,
and detail in photographing Minangkabau dishes other than rendang, such
as gulai tunjang, gulai banak, gulai gajebo, gulai cincang, dendeng batokok
cabe ijo, and asam padeh daging. This project uses two-point lighting and
angles like top angle and high angle to showcase the dishes fully. The author
used a Sony A7 Mark II camera. The results include 15 food photos with a
modern feel that highlight the rich visual character of these dishes. This
work is expected to inspire other photographers to further explore food
photography as a powerful medium of visual communication.
Keywords: Food photography, Minangkabau, beef dishes, lighting, angle.

Tugas akhir ini bertujuan untuk visualisasi variasi makanan olahan
daging sapi khas Minangkabau melalui fotografi makanan dalam segi
pencahayaan dan angle. Secara visual masih kurang dari segi pencahayaan
dan angle pada hidangan khas Minangkabau selain rendang, seperti gulai
tunjang, gulai banak, gulai gajebo, gulai cincang, dendeng batokok cabai
hijau, dan asam padeh daging, menjadi latar belakang utama dari tugas akhir
ini. Karya ini menggunakan pencahayaan 2 point lighting serta
menggunakan angle seperti top angle dan high angle untuk memperlihatkan
makanan secara keseluruhan. Penulis juga menggunakan kamera Sony A 7
Mark ii. Hasil dari karya foto ini terdapat 15 foto makanan dengan nuansa
modern yang menonjolkan kekayaan visual makanan tersebut. Diharapkan
karya ini dapat menginspirasi fotografer lain untuk lebih mengeksplorasi
fotografi makanan sebagai media komunikasi visual yang mendalam.
Kata Kunci: Fotografi makanan, Minangkabau, olahan daging sapi,
pencahayaan, angle.