PENERAPAN PENDEKATAN CINEMATIC REALISM PADA PEMBUATAN FILM PENDEK "BENANG MERAH"

Benang Merah is a short film created as a final project using a cinematic
realism approach in its direction. This approach presents reality honestly and subtly
through domestic space, personal objects, and minimal gestures. The film tells the
story of Hadi, a man who loses his wife and child during childbirth and tries to
finish a baby garment left by his wife. This study explores how cinematic realism
can build emotional atmosphere without relying on heavy dramatization. The
method used is qualitative-descriptive through artistic practice, visual exploration,
and directorial reflection. The result shows that cinematic realism effectively
creates emotional intimacy through visuals, sound treatment that supports the
character’s emotions, and a restrained narrative rhythm.
Benang Merah adalah film pendek tugas akhir yang menggunakan
pendekatan cinematic realism dalam penyutradaraan. Pendekatan ini menampilkan
realitas secara jujur dan subtil melalui ruang domestik, objek personal, dan gestur
minim. Film ini mengisahkan Hadi, seorang pria yang kehilangan istri dan anaknya
dalam proses persalinan, lalu berusaha menyelesaikan jahitan baju bayi
peninggalan istrinya. Penelitian ini bertujuan menggali penerapan cinematic
realism dalam membangun atmosfer emosional tanpa dramatik berlebihan. Metode
yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif berbasis praktik artistik, melalui
eksplorasi visual dan refleksi penyutradaraan. Hasilnya menunjukkan bahwa
cinematic realism efektif menghadirkan kedekatan emosional lewat visual,
pengolahan suara yang mendukung emosi tokoh, serta ritme narasi yang natural.