PENENTUAN INTERVAL WAKTU PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN SLITTER TIDE MS400 MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

ABSTRAK
This study aims to determine the optimal preventive maintenance interval for the
TIDE MS400 slitter machine using the Reliability Centered Maintenance (RCM)
method. The slitter machine is used to cut jumbo rolls of laminated film into several
smaller rolls. The main issues that frequently occur are damage to the Kain Velt
and Flat Bladder components. The study begins with the identification of critical
components through Failure Mode Effect Analysis (FMEA), which yields the
highest Risk Priority Number (RPN) for Kain Velt and Flat Bladder. Subsequently,
the Time To Failure (TTF) distribution is tested using the Goodness-of-Fit method
with the aid of Minitab 19 software, which shows that the Weibull 3-Parameter
distribution is the most suitable. These distribution parameters are then used to
calculate the Mean Time To Failure (MTTF), with the results showing an MTTF
for Kain Velt of approximately 90 days and for Flat Bladder of around 46 days.
Based on these MTTF results, the recommended preventive maintenance intervals
are about 72 days for Kain Velt and 37 days for Flat Bladder, which is around 80%
of the MTTF to prevent failure before it occurs. This study is expected to assist in
more effective and efficient maintenance planning at PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Packaging Division.
Keywords: Reliability Centered Maintenance, Preventive Maintenance, Slitter
Machine, Failure Mode Effect Analysis (FMEA), Mean Time To Failure (MTTF).
Penulisan ini bertujuan untuk menentukan interval waktu optimal Preventive
Maintenance pada mesin slitter TIDE MS400 dengan Metode Reliability Centered
Maintenance (RCM). Mesin slitter digunakan untuk memotong jumbo roll film
menjadi beberapa roll kecil. Permasalahan utama yang sering terjadi adalah
kerusakan pada komponen Kain Velt dan Flat Bladder. Penelitian dimulai dengan
identifikasi komponen kritis melalui Failure Mode Effect Analysis (FMEA), yang
menghasilkan Risk Priority Number (RPN) tertinggi untuk Kain Velt dan Flat
Bladder. Selanjutnya, dilakukan pengujian distribusi waktu hingga kerusakan
(Time To Failure) menggunakan metode Goodness-of-Fit dengan bantuan aplikasi
Minitab 19, yang menunjukkan bahwa distribusi Weibull 3 Parameter adalah yang
paling sesuai. Parameter distribusi ini kemudian digunakan untuk menghitung
Mean Time To Failure (MTTF), dengan hasil MTTF Kain Velt sekitar 90 hari dan
Flat Bladder sekitar 46 hari. Berdasarkan MTTF tersebut, interval waktu
Preventive Maintenance yang disarankan adalah sekitar 72 hari untuk Kain Velt dan
37 hari untuk Flat Bladder, yaitu sekitar 80% dari MTTF untuk menghindari
kerusakan sebelum waktunya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
dalam perencanaan pemeliharaan yang lebih efektif dan efisien di PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Kemasan.
Kata kunci: Reliability Centered Maintenance, Preventive Maintenance, Mesin
Slitter, Failure Mode Effect Analysis (FMEA), Mean Time To Failure (MTTF).