PENGEMBANGAN MOTIF ECOPRINT DENGAN SERUTAN SECANG DAN KUNYIT PADA BUSANA SIAP PAKAI UNTUK KOLEKSI DAONG BY JUMICO JACOBS

Berdasarkan wawacara dan observasi brand Daong By Jumico Jacobs masih memiliki keterbatasan dalam produksi fashion, kejenuhan terhadap pariasi motif daun dan keinginan mengeksplor motif yang bukan daun, belum mampu memenuhi permintaan busana fashion dari pihak kemitraan yang bekerjasama, adanya permintaan busana redy to wear. Data dari penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, studi literatur dan kuesioner. Masalah dalam penelitian ini membuat motif ecoprint serutan secang dan kunyit serta membuat busana redy to wear ecoprin serutan secang dan kunyit. Tujuan penelitian ini membuat motif dan busana siap
pakai dengan pengembangan motif ecoprint serutan secang dan kunyit. Metode yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode Hasso plattner melalui tahapan empathize, define, ideate, prototype, dan test. Hasil penelitian ini yaitu membuat kain dan busana ecoprint menggunakan kain linen, dan katun dengan motif serutan secang dan kunyit dengan penepatan motif menabur, memusat, menyebar. Hasil jadi busana dengan target market remaja usia 13-19 tahun, dengan harga berkisar 300.000-600.000.

Based on interviews and observations, the brand Daong By Jumico Jacobs still faces limitations in fashion production, has experienced fatigue with leaf pattern variations, and desires to explore non-leaf motifs. The brand has also been
unable to meet the demand for fashion garments from partnering parties and has seen a growing demand for ready-to-wear clothing. The aim of this research is to create motifs and ready-to-wear garments by developing ecoprint motifs using sappan wood shavings and turmeric for the brand’s latest collection. The research method used is descriptive qualitative with the Hasso Plattner method, which includes stages such as empathize, observe, interview, define, ideate, prototype, and evaluation. The results of this study involve the creation of ecoprint fabric and
garments using linen and cotton fabrics, featuring motifs of sappan wood shavings and turmeric with scattered, centralized, and dispersed motif placements. The final product targets teenagers aged 13-19 years, with prices ranging from 300,000 to 600,000 IDR.