EKSPLORASI MOTIF BATIK BOGOR LAWANG SALAPAN DAN HUJAN GERIMIS PADA BUSANA SILUET ANTI-FIT (STUDI KASUS: BATIK BUMIKU)

ABSTRAK
Batik Bogor bumiku was formed in 2017 by focusing on making written batik motifs
and Bogor stamp batik, then in 2024 wants to explore the lawang salapan and rain
motifs as the latest batik collection and develop its batik into anti-fit silhouette
fashion products but partners have time constraints to explore their batik with new
icons. The purpose of the research is to explore the motif of lawang salapan and
drizzle to add to the collection of Batik Bumiku fabric into anti-fit clothing that can
be used by various sizes. Anti-fit is a fashion silhouette that prioritizes comfort for
its users and has silhouettes that can be used by various sizes. Anti-fit is a fashion
silhouette that prioritizes comfort for its users and has silhouettes that can be used
by various sizes. The Design Method Approach used is the Hasso Plattner approach
method with 5 stages, namely emphatize, define, ideate, prototype, and test. The
data collection methods carried out are literature studies, observation of similar
products and brands, interviews with Batik Bumiku partners and user
questionnaires. The results of the research that has been carried out to make Antifit silhouette clothing using Bogor batik fabric are the result of exploration with the
motif of lawang salapan and drizzle for men and women with an age range of 21-
25 years to increase the batik collection at Batik Bumiku, introduce Bogor Batik to
the community and add to the fashion collection at Batik Bumiku for teenagers.
Keywords: Motif Eksploration, Lawang Salapan Motif, Drizzling Rain Motif,
Batik Bumiku, Anti-fit Silhouette.
Batik Bogor bumiku dibentuk pada tahun 2017 dengan berfokus pada pembuatan
motif batik tulis dan batik cap Bogor, kemudian pada tahun 2024 ingin
mengekplorasi motif lawang salapan dan hujan sebagai koleksi batik terbaru dan
mengembangkan batiknya ke dalam produk busana siluet anti-fit namun mitra
memiliki ketebatasan waktu untuk mengeksplorasi batiknya dengan ikon yang baru.
Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi motif lawang salapan dan hujan gerimis
untuk menambah koleksi kain Batik Bumiku menjadi busana anti-fit yang dapat
digunakan oleh berbagai ukuran. Anti-fit adalah siluet busana yang mengutamakan
kenyamanan bagi penggunanya dan memiliki siluet yang dapat digunakan oleh
berbagai ukuran. Pendekatan Metode Perancangan yang digunakan adalah metode
pendekatan Hasso Plattner dengan 5 tahapan yaitu emphatize, define, ideate,
prototype, dan test. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi literatur,
observasi produk dan brand serupa, wawancara dengan mitra Batik Bumiku dan
kuisioner pengguna. Hasil penelitian yang sudah dilakukan membuat busana siluet
Anti-fit menggunakan kain batik bogor hasil eksplorasi dengan motif lawang
salapan dan hujan gerimis untuk pria dan wanita dengan rentang usia 21-25 tahun
untuk menambah koleksi batik di batik bumiku, mengenalkan batik bogor
kemasyarakat serta menambah koleksi busana di batik bumiku untuk remaja.
Kata kunci: Eksplorasi Motif, Motif Lawang Salapan, Motif Hujan Gerimis,
Batik Bogor Bumiku, Siluet Anti-fit.