PENGOLAHAN KAIN PERCA BATIK SEBAGAI INOVASI BUSANA HANGAT DENGAN EKSPLORASI TEKNIK MANIPULATING FABRIC (STUDI KASUS : BATIK ORGANIK)

The patchwork waste produced by the Organic Batik industry produces approximately 15-
20kg per month. The patchwork has now increased over time, the patchwork is generally
just thrown away but now there are many industries that reprocess the patchwork into a
product that can be used such as accessories and millineris. Currently Batik Organik needs
an appropriate solution related to the patchwork so that the cloth waste produced by Batik
Organik production can be recycled or reused. This paper aims to create a new innovation
with winter fashion using the main material of Batik patchwork and manipulating fabric
techniques. The manipulating fabric techniques used include crazy patchwork, square
patchwork, slashing, wrinkle, flounced, tucking, smocked, webbing, patchwork application,
etc. These techniques will be the main points of the Batik patchwork that will later become
ready-to-wear clothing. This writing uses a descriptive method through a design thinking
approach with the Stanford Hasso Platner model through five stages, namely emphatize,
define, ideate, prototype and test. The data collection method carried out for this research
is through literature studies, interviews, brand observations to distributing questionnaires
to potential users with the target of women aged 21-25 years. With this problem, the author
designed 3 winter clothes using Batik patchwork with manipulating fabric technique in the
form of 2 ready to wear deluxe clothes and 1 ready to wear mass product.
Keyword : Batik, Patchwork, Winter Clothes, Manipulating Fabric.
Limbah perca kain produksi yang industri Batik Organik menghasilkan kurang lebih 15-
20kg perbulannya. Kain perca kini sudah kian meningkat seiring berjalannya waktu, kain
perca tersebut umumnya hanya dibuang begitu saja namun kini sudah banyak industri yang
mengolah kembali kain perca tersebut menjadi suatu produk yang dapat digunakan seperti
aksesoris maupun milineris. Saat ini Batik Organik membutuhkan sebuah solusi yang tepat
terkait kain perca tersebut agar limbah kain yang dihasilkan produksi Batik Organik dapat
didaur ulang atau digunakan kembali. Dengan adanya penulisan ini bertujuan untuk
membuat sebuah inovasi baru dengan busana musim dingin menggunakan material utama
kain perca Batik dan teknik manipulating fabric. Teknik manipulating fabric yang
digunakan diantaranya seperti crazy patchwork, square patchwork, slashing, wrinkle,
flounced, tucking, smocked, anyaman, aplikasi perca, dll. Teknik tersebut yang nantinya
akan menjadi poin utama dari terbentuknya kain perca Batik tersebut yang nantinya akan
menjadi busana siap pakai. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif melalui
pendekatan design thinking dengan model Hasso Platner Stanford melalui lima tahapan
yaitu emphatize, define, ideate, prototype dan test. Metode pengumpulan data yang
dilakukan untuk penelitian ini melalui studi literatur, wawancara, observasi brand hingga
penyebaran kuesioner kepada calon user dengan target wanita berusia 21-25 tahun. Dengan
adanya permasalahan tersebut penulis merancang 3 busana musim dingin menggunakan
kain perca Batik dengan teknik manipulating fabric berupa 2 busana ready to wear deluxe
dan 1 busana ready to wear mass product.
Kata Kunci : Batik, Kain Perca, Pakaian Musim Dingin, Teknik Manipulasi Kain