PEMANFAATAN SISA KAIN UNTUK PEMBUATAN BUSANA WANITA KASUAL SIAP PAKAI DENGAN TEKNIK INTERLOCKING PATCHWORK DI DOTS INDONESIA

Menumpuknya sisa kain batik di Dots Indonesia menjadi keresahan owner sekaligus designer karena belum dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga memenuhi ruang penyimpanan kain. Dots Indonesia membutuhkan cara untuk menanggulangi masalah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, penulis menyimpulkan bahwa masalah ini dapat diatasi dengan dibuatnya produk baru dengan teknik yang dapat mengurangi tumpukkan sisa kain batik tersebut dengan cara memanfaatkannya seperti interlocking dan patchwork. Secara definisi, Interlocking merupakan teknik menyatukan beberapa potongan kain menjadi lebih besar dengan menggunakan kuncian, sedangkan Patchwork adalah teknik menyatukan potongan-potongan kain dengan cara dijahit. Hasil observasi menunjukkan belum adanya produk dengan kombinasi kedua teknik tersebut yang membuat penulis akhirnya memutuskan untuk menggunakan teknik tersebut. Penulis melakukan penelitian terkait hal ini dengan menggunakan pendekatan Design Thinking model Hasso Plattner melalui tahapan empathize, define, ideate, prototype, dan test. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara dan studi literatur. Sehingga penulis merancang pembuatan busana menggunakan sisa kain dengan teknik kombinasi interlocking patchwork menjadi busana siap pakai. Hasil dari penelitian ini berupa tiga set busana wanita kasual dengan style Exotic Casual dan look Minimalist menggunakan teknik interlocking patchwork untuk wanita dengan rentang usia 45-50 tahun.

The piling up of leftover batik cloth at Dots Indonesia is worrying the owner and designer because it cannot be utilized properly so it fills up the cloth storage space. Dots Indonesia needs to find a solution to this issue. Based on the interview's findings, the author draws the conclusion that this issue can be resolved by developing new good sutilizing methods such as patchwork and interlocking that can help decrease the piles of batik fabric wastes. By definition, patchwork is the process of sewing pieces of fabric together, whereas interlocking is the process of attaching many pieces of fabric together to make them larger using a lock. The observation results ultimately led the author to choose this methodology due to the fact there is no product using the combination of these two techniques at Dots Indonesia. The author used the Hasso Plattner Approach of Design Thinking to explore this topic, going through the phases of ideation, empathy, definition, prototyping, testing, and prototype. Qualitative methods were used in this research, which involved literature reviews, interviews, and observational research. Thus, the author created ready-to-wear clothing out of spare fabric by using a variety of interlocking patchwork techniques. The findings of this research include three sets of casual outfits for women 45 to 50 years old that have an exotic casual style and a minimalist look made possible by the interlocking patchwork technique.