PENGEMBANGAN BUSANA PESTA MENGGUNAKAN BATIK BETAWI DENGAN TEKNIK SHIBORI (STUDI KASUS: RUMAH BATIK CIRACAS)

Rumah Batik Ciracas ingin memperluas pangsa pasar dengan koleksi busana pesta
siap pakai, terutama untuk wanita influencer, sebagai langkah solutif untuk
meningkatkan penjualan. Penelitian bertujuan merancang busana pesta siap pakai
menggunakan kain batik Betawi dari brand Rumah Batik Ciracas.Busana pesta ini
diperuntukkan untuk acara formal seperti gala dinner dan film awards. Dalam
perancangan penulis menggunakan teori pembahasan mengenai batik Betawi
dengan teknik shibori. Batik Betawi merupakan kain tradisional miliksuku Betawi
dengan beragam warna, corak, dan motif. Sedangkan teknik shibori adalah ikat pada
kain. Metode perancangan yang digunakan mengikuti pendekatan model Hasso
Plattner Stanford, mencakup tahapan Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan
Test. Kesimpulan penelitian ini adalah membuat koleksi busanapesta dari batik
Betawi di Rumah Batik Ciracas yang dapat memperluas pangsa pasar pada brand.
Penulis dan brand bekerja sama membuat perancangan busana pesta dari batik
Betawi dan teknik shibori sesuai dengan survei minat dan kebutuhan yang sudah
dilakukan kepada calon target user wanita pekerja usia 20- 27 tahun. Perancangan
busana kerja memperhatikan kebutuhan pasar pada busana pesta dan mengikuti
hasil analisis trend yang ada, dengan hasi lmaksimal, penempatan teknik shibori
juga digunakan sebagai inovasi baru.

Rumah Batik Ciracas wants to expand its market share with a ready-to- wear party
fashion collection, especially for female influencers, as a solution to increase sales.
This research aims to design ready-to-wear party clothing using Betawi batik cloth
from the Rumah Batik Ciracas brand. This party attire is intendedfor formal events
such as gala dinners and films. In the design, the author used the theoretical
discussion regarding Betawi batik using the shibori technique. Betawi Batik is a
traditional cloth belonging to the Betawi tribe with various colors, patternsand
motifs. Meanwhile, the shibori technique is tied on cloth. The design method used
follows the Stanford Hasso Plattner model approach, including the Emphatize,
Define, Ideate, Prototype and Test stages. The conclusion of this research is to
create a collection of party clothing from Betawi batik at Rumah Batik Ciracas
which can expand the brand's market share. The author and brand worked together
to design party clothing from Betawi batik and shibori techniques in accordance
with an interest and needs survey that had been carried out on potential target users,
working women aged 20-27 years. In designing work clothes, market needs for
party clothes were also taken into account and following the results of existing trend
analysis, with maximum results, the placement of shibori techniques was also used
as a new innovation.