PERAN PENULIS NASKAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER IKONIK PADA PROGRAM LIVE SKETSA "BUKAN KAMPUS BIASA"

The quality of comedy sketches in Indonesia is often considered to be declining, both in terms of story originality and character strength. Many shows rely solely on situational jokes without consistent and memorable character development. This makes it difficult for programs to build emotional connection with viewers. These findings indicate that many comedy sketch programs use monotonous and unvaried characters. Based on this, the author positioned himself as the scriptwriter for a live comedy sketch entitled "Bukan Kampus Biasa" (Not an Ordinary Campus) and collaborated with a team to produce a live comedy sketch program based on characters formed from several traits that prevent the program from being monotonous. According to Field (2015 : 57), scriptwriters must be able to create continuity between story structure and character development to maintain a lively and easily understood character for the audience. Therefore, the author used three main components in creating iconic characters: desire, fear, and emotional truth. The author used data collection techniques through observation, literature review, and questionnaires to strengthen the data and information needed to create iconic characters in comedy sketches. By referring to script creation, the creation of these iconic characters was successfully produced.

Kualitas sketsa komedi di Indonesia sering kali dinilai menurun, baik dari segi orisinalitas cerita maupun kekuatan karakter. Banyak tayangan yang hanya mengandalkan lelucon situasional tanpa adanya pengembangan tokoh yang konsisten dan berkesan. Hal ini membuat program sulit untuk membangun kedekatan emosional dengan penonton. Temuan ini menunjukan bahwa banyak program sketsa komedi yang menggunakan karakter monoton dan tidak bervariasi. Berdasarkan hal tersebut penulis menempatkan diri sebagai penulis naskah sketsa komedi live yang berjudul “Bukan Kampus Biasa” dan bekerja sama dengan tim untuk memproduksi program sketsa komedi live berdasarkan karakter yang dibentuk dari beberapa sifat yang membuat program menjadi tidak monoton. Menurut Field (2015 : 57), penulis naskah harus mampu menciptakan kesinambungan antara struktur cerita dengan Pembangunan karakter agar alus tetap hidup dan mudah dipahami oleh penonton. Oleh karena itu, penulis menggunakan tiga komponen utama dalam pembentukan karakter ikonik yaitu desire (keinganan), fear (ketakutan), dan emotional truth (kebenaran emosional). Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka dan penyebaran kuesioner guna memperkuat data dan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan karakter ikonik pada sketsa komedi. Dengan mengacu pada pembuatan naskah, pembentukan karakter ikonik ini berhasil di produksi.