PERANCANGAN BUSANA ABAYA UMRAH DENGAN FITUR CONVERTIBLE VEST DAN TOPI SEBAGAI AKSESORIS PENDUKUNG IBADAH ( STUDI KASUS: HIJABERLIN)

ABSTRAK
The increasing number of Indonesian umrah pilgrims presents a significant opportunity for
the Muslim fashion industry, particularly in meeting the demand for comfortable and
functional religious attire. Hijaberlin, a local UMKM, responds to this challenge by
strengthening its brand identity through the design of innovative umrah abayas. This study
aims to design an umrah abaya equipped with a convertible vest that can be transformed
into a bag, along with a foldable hat as a supporting accessory for worship. The research
employs the design thinking method, encompassing five stages: empathize, define, Ideate,
prototype, and test. Data collection techniques include literature review, observation,
interviews with partners and users, and benchmarking of similar products. The theoretical
framework is based on the concepts of modest wear, the role of clothing in umrah rituals,
and multifunctional (convertible) fashion design. The results from the prototyping and
evaluation stages show that the abaya design with a multifunctional vest significantly aids
pilgrims in carrying essential items such as passports, wallets, and prayer mats without the
need for an extra bag. Meanwhile, the foldable hat provides additional comfort during
outdoor worship under direct sunlight. The study concludes that multifunctional umrah
abaya design, which integrates syar’i compliance, aesthetics, and practicality, offers an
innovative solution to enhance worship comfort and simultaneously strengthen Hijaberlin’s
position in the global Muslim fashion market.
Keywords: umrah abaya, multifunctional design, convertible vest, Hijaberlin, Muslim
fashion.
Peningkatan jumlah jamaah umrah Indonesia menciptakan peluang besar bagi industri
fashion muslim, khususnya pada kebutuhan busana yang nyaman dan fungsional selama
beribadah. Hijaberlin, sebagai UMKM lokal, merespons tantangan ini dengan
mengembangkan identitas merek melalui rancangan busana abaya umrah yang inovatif.
Penelitian ini bertujuan merancang abaya umrah dengan fitur convertible vest yang dapat
diubah menjadi tas, serta dilengkapi topi sebagai aksesori pendukung ibadah. Penelitian ini
menggunakan metode design thinking yang mencakup tahapan empathize, define, Ideate,
prototype, dan test. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi,
wawancara mitra dan pengguna, benchmarking produk serupa. Teori utama yang digunakan
mencakup konsep modest wear, fungsi pakaian dalam ibadah umrah, dan desain multifungsi
(convertible fashion). Hasil dari tahapan prototype dan evaluasi menunjukkan bahwa desain
abaya dengan fitur vest multifungsi sangat membantu jamaah membawa barang-barang
penting seperti paspor, dompet, dan sajadah, tanpa perlu membawa tas tambahan. Sementara
itu, topi yang dapat dilipat memberikan kenyamanan ekstra saat ibadah luar ruangan di
bawah terik matahari. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa desain abaya umrah
multifungsi yang menggabungkan aspek syar’i, estetika, dan kepraktisan dapat menjadi
solusi inovatif yang mendukung kenyamanan beribadah, sekaligus memperkuat posisi
Hijaberlin di pasar global busana muslim.
Kata kunci: abaya umrah, desain multifungsi, convertible vest, Hijaberlin, fashion muslim.