Perancangan Busana Muslimah dengan Kombinasi Motif Bunga Mawar melalui Teknik Digital Printing dan Bordir 3D pada Koleksi SAND Butik

This design focuses on Muslim clothing that combines rose motifs through digital printing and 3D embroidery techniques. The rose motif was chosen because it is the hallmark of SAND Butik. So far, SAND Butik has not developed a printing motif, so exploration was carried out using stylization techniques to create a new motif that could become the Brand DNA of SAND Butik. The methods used include motif exploration, application of digital printing, and embroidery on textile materials. Digital printing techniques allow the application of floral motifs with precise colors and details, while 3D embroidery provides texture and a three-dimensional impression. The final product is a collection of Muslim clothing with innovative designs that still prioritize modesty, functionality, and modern aesthetics. This innovation is intended to meet the needs of the new market, namely women aged 26-30 years. This writing uses the Hasso Plattner Design Thinking method so that the design process is more structured from start to finish.

Perancangan ini berfokus pada busana muslimah yang menggabungkan motif bunga mawar melalui teknik digital printing dan bordir 3D. Motif mawar dipilih karena merupakan ciri khas SAND Butik. Selama ini, SAND Butik belum mengembangkan motif printing, sehingga eksplorasi dilakukan dengan teknik stilasi untuk menciptakan motif baru yang dapat menjadi Brand DNA dari SAND Butik. Metode yang digunakan meliputi eksplorasi motif, penerapan digital printing, dan bordir pada material tekstil. Teknik digital printing memungkinkan penerapan motif flora dengan warna dan detail yang presisi, sementara bordir 3D memberikan tekstur dan kesan tiga dimensi. Produk akhir berupa koleksi busana muslimah dengan desain inovatif yang tetap mengutamakan kesopanan, fungsionalitas, dan estetika modern. Inovasi ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar baru, yaitu perempuan berusia 25–30 tahun. Penulisan ini menggunakan metode Design Thinking Hasso Plattner agar proses perancangan lebih terstruktur dari awal hingga akhir.