PERANCANGAN VISUAL BRANDING PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN KONSISTENSI IDENTITAS MEREK ANASERA COFFEE

ABSTRACT
The development of digital technology has made social media, especially Instagram, an effective tool in building visual identity and promoting brands. Anasera Coffee, a coffee shop located in Medan City, utilizes Instagram as a promotional medium, but does not have a consistent and informative visual appearance. This problem results in low attractiveness and difficulty for the audience to recognize the brand identity of Anasera Coffee. Therefore, the author designed visual branding that includes color selection, typography, highlight icons, and product photos, which were then applied to Instagram content design in the form of single image feeds, stories, and reels. In addition, the author also develops content ideas that are informative, interactive, and relevant to the target audience, namely students, WFC workers, business people, and coffee lovers with an age range of 18-50 years. The design was carried out through pre-production, production, and post-production stages. Evaluation was conducted by analyzing Instagram insights before and after publication. The results showed an increase in impressions, interactions, and stronger visual consistency.

ABSTRAK
Perkembangan teknologi digital telah menjadikan media sosial, khususnya Instagram, sebagai salah satu sarana efektif dalam membangun identitas visual dan mempromosikan merek. Anasera Coffee, sebuah kedai kopi yang berlokasi di Kota Medan, memanfaatkan Instagram sebagai media promosi, namun belum memiliki tampilan visual yang konsisten dan informatif. Masalah ini mengakibatkan rendahnya daya tarik serta kesulitan audiens dalam mengenali identitas merek dari Anasera Coffee. Oleh karena itu, penulis merancang visual branding yang mencakup pemilihan warna, tipografi, ikon sorotan, dan foto produk, yang kemudian diterapkan ke dalam desain konten Instagram berupa feed single image, stories, dan reels. Selain itu, penulis juga menyusun ide konten yang bersifat informatif, interaktif, dan relevan dengan target audiens, yaitu mahasiswa, pekerja WFC, pebisnis, dan pencinta kopi dengan rentang usia 18–50 tahun. Perancangan dilakukan melalui tahapan praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis insight Instagram sebelum dan sesudah publikasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan tayangan, interaksi, serta konsistensi visual yang lebih kuat.