Perancangan Film Pendek Animasi "Kartika : Behind The Wind" Sebagai Media Untuk Meperjuangkan Hak-Hak Perempuan

ABSTRACT

This final project focuses on the issue of gender inequality, particularly in addressing stereotypes that limit women's roles in education and career. Using the Practice-Based Research method, the author created a short animated film titled Kartika: Behind the Wind as a medium to voice women's struggles against traditional role constraints. The research places the creative process at its core, supported by initial research, a screenplay written using the Three-Act Structure, and critical reflection on the messages conveyed. The narrative draws inspiration from prominent female figures such as Kartini, Cut Nyak Dhien, and Dewi Sartika, and is reinforced by interviews and observations of contemporary gender stereotypes faced by Indonesian women. The resulting film demonstrates that animation can serve as an effective medium for conveying emancipatory values through visual and emotional storytelling. This work is expected to serve as an educational tool that encourages audiences to evaluate individuals based on their abilities, not their gender.

ABSTRAK

Penelitian tugas akhir ini berfokus pada isu ketidaksetaraan gender, khususnya dalam membongkar stereotip yang membatasi perempuan dalam pendidikan dan karier. Melalui metode Practice-Based Research, penulis menciptakan film pendek animasi berjudul Kartika: Behind the Wind sebagai media untuk menyuarakan perjuangan perempuan melawan batasan peran tradisional. Penelitian ini menempatkan proses penciptaan karya sebagai pusat utama, dilengkapi dengan tahapan riset, penyusunan naskah berbasis struktur tiga babak, hingga refleksi kritis terhadap pesan yang disampaikan. Narasi dalam animasi ini terinspirasi dari tokoh perempuan pejuang seperti Kartini, Cut Nyak Dhien, dan Dewi Sartika, serta diperkuat oleh wawancara dan observasi terhadap stereotip yang masih dialami perempuan Indonesia masa kini. Hasil karya menunjukkan bahwa animasi dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai emansipasi secara visual dan emosional. Diharapkan, karya ini dapat menjadi sarana edukatif yang mendorong penonton untuk menilai kemampuan seseorang tanpa terpengaruh oleh perbedaan gender.