PENGEMBANGAN BUSANA KEBAYA KONTEMPORER TENUN BARON BULU JEPARA MENGGUNAKAN SULAM PITA PADA BUTIK ETHNIC SAUSAN

This study aims to develop contemporary kebaya designs by combining Tenun Baron Bulu Jepara fabric with ribbon embroidery techniques as an innovative effort to address market challenges faced by the Ethnic Sausan boutique. The main problem identified was a decline in sales due to monotonous product designs that lacked appeal, particularly among the younger generation. The design development process adopted the Hasso Plattner Design Thinking model, which includes five stages: empathize, define, ideate, prototype, and test. The research involved material exploration, ribbon embroidery experiments, and the creation of 30 alternative kebaya designs. These were evaluated and filtered down to four selected designs based on user preferences and feedback. The final products successfully integrated traditional textile elements with modern aesthetics, making them suitable for young women aged 23–27. This innovation not only enhances the visual uniqueness and artistic value of the kebaya but also increases its marketability. The outcome of this project demonstrates that creative design strategies can expand consumer reach and strengthen brand identity in the fashion industry.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain kebaya kontemporer menggunakan Tenun Baron Bulu Jepara yang dipadukan dengan teknik sulam pita sebagai upaya inovatif untuk menjawab tantangan pasar butik Ethnic Sausan. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah penurunan penjualan akibat model produk yang monoton dan kurang menarik bagi segmen generasi muda. Untuk itu, digunakan metode Design Thinking model Hasso Plattner yang terdiri dari lima tahap: empathize, define, ideate, prototype, dan test. Proses ini melibatkan eksplorasi terhadap motif tenun dan teknik sulam pita, pembuatan 30 desain alternatif, seleksi desain melalui wawancara dan kuesioner, hingga realisasi empat desain kebaya yang terpilih. Hasil akhir menunjukkan bahwa kombinasi tenun baron bulu dengan sulam pita tidak hanya memperkaya estetika visual busana, tetapi juga mampu memberikan sentuhan modern tanpa meninggalkan identitas tradisional. Inovasi ini dinilai mampu meningkatkan daya tarik produk di pasar, memperluas target konsumen, serta memperkuat citra butik Ethnic Sausan sebagai pelaku usaha mode yang adaptif dan kreatif terhadap tren masa kini.