DESAIN BACKGROUND ENVIRONMENT ANIMASI FILM PENDEK “LITTLE FIREFLY” DALAM MEMBANGUN MOOD AUDIENS

This is the latest version of this item.

Animation serves not only as entertainment but also as a medium for delivering moral messages to children. The short animated film “Little Firefly presents a fable about a firefly drawn to the light of a lighthouse. The animation emphasizes not only character and narrative, but also the background environment as a key element in shaping the audience’s mood. The visual design focuses of color, lighting, composition, and perspective to evoke specific emotional responses from viewers. The creative process follows Alma M. Hawkins’ approach, consisting of exploration, improvisation, and embodiment. Data were collected through observation of animation references, direct observation during film screening sessions, and interviews with child audiences and an animation expert, all of which received positive responses. It shows that elements such as color, lighting, composition, and perspective in the background environment effectively build audience mood, create emotional engagement, and enhance the storytelling experience. Little Firefly is expected to serve as a valuable reference in developing educational children’s animations and in conveying the message that people should not judge others solely by appearance.
Keywords: 2D Animation, Background Environment, Mood, Short Film, Fable

Animasi tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media penyampai pesan moral kepada anak-anak. Animasi film pendek "Little Firefly" merupakan karya yang mengangkat cerita fabel seekor kunang kunang yang tertarik dengan cahaya mercusuar. Bukan hanya menampilkan karakter dan cerita tetapi juga melalui background sebagai salah satu elemen untuk membangun mood audiens. Dimana berfokus pada warna, pencahayaan, komposisi dan perspektif untuk membangunkan mood tersebut kepada audiens. Metode penciptaan menggunakan pendekatan Alma M. Hawkins yang terdiri dari eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan. Data dikumpulkan melalui observasi dari referensi animasi serta observasi langsung pada penayangan animasi, dilengkapi wawancara dengan audiens anak dan ahli animasi yang mendapatkan respon bagus dari para audiens. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa elemen seperti warna, pencahayaan, komposisi, dan perspektif dalam background environment mampu
membangun mood audiens, menciptakan keterlibatan emosi yang mendalam, dan mendukung cerita secara keseluruhan. Animasi “Little Firefly” diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan animasi anak dengan nilai edukatif serta dalam menyampaikan pesan untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilan kepada anak.
Kata Kunci: Animasi 2D, Background Environment, Mood, Film Pendek, fabel