PEMBUATAN APLIKASI DENAH TIGA DIMENSI BERBASIS AUGMENTED REALITY BAGI DISLEKSIA SPASIAL

ABSTRACT
Individuals with spatial dyslexia often experience difficulties in understanding visual spatial information, such as conventional two-dimensional maps, especially in unfamiliar environments. This final project developed a 3D building map application using Augmented Reality (AR) technology called SPAR (Sistem Penunjuk Augmented Reality), aiming to help users navigate spatial layouts more intuitively. The development applied the User-Centered Design (UCD) method, ensuring the system meets user needs, particularly those with limited spatial perception. The project was implemented using Unity and Vuforia as development platforms. The design process involved concept formulation, 3D modeling of building structures, AR integration, and user evaluation through observation and structured interviews. Results of testing showed that the application successfully displayed real-time 3D maps and was easier to understand than conventional 2D maps. The findings demonstrate the effectiveness of AR in improving spatial understanding and accessibility, especially for users with cognitive limitations. This research supports the creation of inclusive and adaptive visual navigation tools using multimedia technology.

ABSTRAK
Individu dengan disleksia spasial kerap mengalami kesulitan dalam memahami informasi spasial visual, seperti denah dua dimensi konvensional, terutama di lingkungan yang belum dikenal. Tugas akhir ini mengembangkan sebuah aplikasi denah bangunan 3D berbasis teknologi Augmented Reality (AR) bernama SPAR (Sistem Penunjuk Augmented Reality), yang bertujuan membantu pengguna menavigasi tata ruang secara lebih intuitif. Pengembangan dilakukan dengan metode User-Centered Design (UCD) agar sesuai dengan kebutuhan pengguna, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan persepsi spasial. Proyek ini diimplementasikan menggunakan platform Unity dan Vuforia. Proses desain mencakup perumusan konsep, pemodelan objek bangunan 3D, integrasi sistem AR, serta evaluasi pengguna melalui observasi dan wawancara terstruktur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa aplikasi mampu menampilkan denah 3D secara real-time dan lebih mudah dipahami dibandingkan denah konvensional. Temuan ini membuktikan bahwa teknologi AR efektif dalam meningkatkan pemahaman dan aksesibilitas spasial, khususnya bagi pengguna dengan keterbatasan kognitif. Penelitian ini mendukung terciptanya alat bantu navigasi visual yang inklusif dan adaptif berbasis teknologi multimedia.