LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU CERITA ANAK BERJUDUL ”PASSARE MANGE RI TUTU” UNTUK MENGENALKAN BUDAYA LOKAL

The literacy rate among Indonesian children remains relatively low, and the lack of engaging and relevant educational media presents a significant challenge in
introducing local culture from an early age. This final project report discusses the design process of an illustrated children’s book entitled “Passare Mange Ri Tutu”, which aims to serve as an educational medium for introducing the Makassar language and culture to children aged 6–10 years. The method involved pre-production, production, and post-production stages, using literature studies and interviews with the original story author as data collection techniques. The design process included script analysis, moodboard creation, character design, storyboard development, digital illustration, text Layout arrangement, and the final printing
and digital dissemination. The final product—a picture book combining Makassar language narration and culturally contextual illustrations—successfully creates a visually appealing medium that also contributes to the preservation of local culture. This work is expected to serve as a positive contribution to the field of education, particularly in enhancing literacy and fostering cultural appreciation among the younger generation.

Tingkat literasi anak-anak di Indonesia masih tergolong rendah, serta kurangnya media pembelajaran yang relevan dan menarik menjadi tantangan tersendiri dalam memperkenalkan budaya lokal sejak dini. Laporan tugas akhir ini membahas proses perancangan ilustrasi buku cerita anak berjudul "Passare Mange Ri Tutu", yang bertujuan sebagai media edukatif untuk mengenalkan bahasa dan budaya Makassar
kepada anak-anak usia 6–10 tahun. Metode yang digunakan meliputi tahapan pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi, dengan teknik pengumpulan data berupa
studi pustaka dan wawancara bersama penulis naskah cerita. Proses perancangan dimulai dari analisis naskah, pembuatan moodboard, desain karakter, storyboard, digitalisasi ilustrasi, pengaturan Layout, hingga pencetakan dan penyebaran dalam bentuk digital interaktif. Hasil akhir berupa buku cerita bergambar yang memadukan teks berbahasa Makassar dan ilustrasi kontekstual, berhasil menciptakan media yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga mendukung pelestarian budaya lokal. Karya ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif dalam dunia pendidikan, khususnya dalam upaya peningkatan literasi dan kecintaan terhadap budaya daerah.