LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOTION GRAPHIC “SIKAP TERHADAP KEBUDAYAAN” UNTUK REMAJA BERDASARKAN AJARAN GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) DI GKJ BEKASI TIMUR

The church's need to effectively deliver catechism material has become increasingly
important in today’s digital era, especially for catechism participants who are at
least 15 years old. Catechism learning based on the PPA GKJ (Fundamental
Teachings of the Christian Church of Java) book is often perceived as tedious, as it
consists solely of text paragraphs without any visual support, making the learning
process monotonous. The author has chosen to create a motion graphic based on
the core material from Chapter Five, Week 16, titled “Attitudes Toward Culture”,
in order to emphasize that culture should not be avoided but rather responded to
wisely, appreciated, and even used as a means to express God's love and truth in
daily life. This project uses a qualitative approach, involving observation and
interviews with church representatives specifically Rev. Johan Kristantara from the
Christian Church of Java in East Bekasi to gain deeper insights into their needs.
The motion graphic aims to present catechism material in a more engaging, clear,
and accessible manner for participants. Additionally, this visual medium is intended
to assist pastors and catechism teachers in communicating core teachings more
effectively.

Kebutuhan gereja untuk menyampaikan materi katekisasi secara efektif semakin
penting di era digital saat ini, terutama bagi peserta katekisasi dari kalangan remaja
berusia sekurang-kurangnya 15 tahun. Pembelajaran katekisasi yang bersumber
dari Buku PPA GKJ Pokok-Pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa sering kali dianggap
membosankan karena hanya berisi paragraf teks tanpa dukungan visual, sehingga
membuat proses pembelajaran menjadi monoton. Penulis memilih untuk membuat
motion graphic yang didasarkan pada materi pokok bab lima, minggu ke-16,
berjudul Sikap Terhadap Kebudayaan, karena ingin menunjukkan bahwa budaya
tidak perlu dihindari, tetapi dapat direspons dengan bijak, dihargai, dan bahkan
dijadikan sarana untuk menyatakan kasih serta kebenaran Allah dalam kehidupan.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, melalui observasi dan
wawancara bersama pihak gereja, dalam hal ini Pdt. Johan Kristantara dari Gereja
Kristen Jawa Bekasi Timur, untuk memahami kebutuhan secara lebih mendalam.
Pembuatan motion graphic dari materi tersebut bertujuan untuk menyajikan
pembelajaran katekisasi secara lebih menarik, jelas, dan mudah dipahami oleh
peserta. Selain itu, media ini juga bertujuan untuk membantu pendeta dan guru
katekisasi dalam menyampaikan hal-hal dasar secara lebih komunikatif.