PEMBUATAN KONTEN IKLAN WISATA MANGROVE BATA PA'LENGUKANG KABUPATEN JENEPONTO

ABSTRACT
Bata Pa’lengukang tourism in Jeneponto Regency is one of the attractions located in Jeneponto, South Sulawesi, which has experienced a decline in visitors. One of the contributing factors to this decline is its less strategic location and limited public awareness. This final project aims to promote Bata Pa’lengukang tourism in Jeneponto Regency to increase its visibility among the general public. The implementation method involves several stages: the pre-production phase includes planning the video concept, identifying the target audience, writing the script, and creating the storyboard. The production phase consists of capturing images and videos to showcase the natural beauty and available facilities, editing the video content, adding music, and incorporating visual effects, resulting in a 1-minute video created using the CapCut application. Finally, the post-production phase involves reviewing and evaluating the video content. The results of this research indicate that the Bata Pa’lengukang Mangrove Forest has been successfully developed as an attractive tourist destination by providing appealing photo spots for social media platforms such as Instagram, TikTok, and YouTube. Through effective promotional videos, the number of tourists visiting this mangrove forest has increased. This demonstrates that social media-based marketing strategies can positively contribute to tourism development and enhance public awareness of the importance of preserving mangrove ecosystems.

ABSTRAK
Wisata Bata pa’lengukang Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu wisata yang ada di Kabupaten jeneponto Sulawesi Selatan yang mengalami penurunan pengunjung salah satu penyebabnya adalah lokasi yang kurang strategis atau kurang di ketahui oleh khalayak ramai. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mempromosikan Wisata Bata pa’lengukang Kabupaten Jeneponto agar di ketahui oleh semua orang. Metode pelaksanaan yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu prapoduksi meliputi perencanaan konsep video, penetapan target audiens, penulisan skrip, dan membuat storyboard .Selanjutnya Tahap produksi proses pengambilan gambar dan video suasana untuk menampilkan keindahan alam dan fasilitas yang ada, pengeditan konten video, penambahan musik dan penambahan efek visual, yang berdurasi 1 menit menggunakan aplikasi capcut. Terakhir Tahap pascaproduksi yaitu melakukan peninjauan dan evaluasi terhadap konten video. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hutan Mangrove Bata Pa’lengukang telah berhasil dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menarik dengan penyediaan spot foto yang menarik untuk media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Melalui video promosi yang efektif, jumlah wisatawan yang mengunjungi hutan mangrove ini mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran berbasis media sosial dapat berkontribusi positif terhadap pengembangan pariwisata dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian ekosistem mangrove.