PENATAAN ARTISTIK PADA FILM PENDEK "MALAM PERAYAAN"

The short fiction film “Malam Perayaan” tells a story of friendship and love set against contrasting cultural backgrounds Kejawen mysticism and Japanese otaku pop culture. This writing discusses how the artistic direction was designed to create visual harmony between these two distinct cultures within the frame of a comedy genre. The production process includes pre-production, production, and post-production stages, focusing on cultural research, set design, properties, wardrobe, make-up, and visual supervision during filming. The result shows that with artistic planning that is both aesthetically and ethnographically sensitive, a short film can convey cultural messages authentically without losing its entertainment value.

Film “Malam Perayaan” merupakan film pendek fiksi yang mengangkat kisah persahabatan dan cinta dengan latar budaya yang kontras, yaitu mistik Kejawen dan budaya pop Jepang otaku. Penulisan ini membahas bagaimana penataan artistik dirancang untuk menciptakan harmoni visual antara dua budaya yang berbeda dalam bingkai genre komedi. Tahapan produksi meliputi pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi, dengan fokus pada riset budaya, desain set, properti, wardrobe, make-up, serta pengawasan visual selama syuting. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan perancangan artistik yang sensitif secara estetis dan etnografis, film pendek dapat menyampaikan pesan budaya secara otentik tanpa menghilangkan unsur hiburan.