PEMANFAATAN UNITY DALAM PEMBUATAN GAME PLATFORMER 2D ‘PUSAKA’ SEBAGAI MEDIA MELESTARIKAN BUDAYA NUSANTARA

Indonesia boasts a rich and diverse cultural heritage, yet the younger generation's
interest in the archipelago's traditional culture is declining, largely influenced by
globalization and a lack of engaging educational media. This study addresses this
challenge by developing Adventure for the Arts and Traditions of the Archipelago
(PUSAKA), an educational 2D platformer game built with Unity. The game is
designed to introduce Indonesian cultural elements through interactive mini-games,
digital world exploration, and engaging narratives, thereby enhancing players'
understanding and appreciation of local traditions. Its development adopted a
modular Object-Oriented Programming (PBO) structure and followed the Game
Development Life Cycle (GDLC), encompassing initiation, pre-production,
production, testing (including Acceptance Beta Testing), and distribution phases.
The study's results indicate that PUSAKA is highly effective in increasing players'
awareness of Indonesia's cultural diversity and provides an enjoyable, interactive
learning experience. This research is expected to contribute significantly to
encouraging the younger generation to better understand and actively preserve the
rich cultural heritage of the archipelago in the digital era.
Keywords: Educational Game, Cultural Preservation, Platformer Game, PBO,
GDLC.
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam, namun minat generasi muda
terhadap budaya Nusantara cenderung menurun, sebagian besar diakibatkan oleh
pengaruh globalisasi dan minimnya media pembelajaran yang menarik dan
interaktif. Penelitian ini bertujuan mengatasi tantangan tersebut dengan
mengembangkan game platformer edukatif berjudul Petualangan Untuk Seni dan
Adat Khas Archipelago (PUSAKA) yang berbasis Unity. Game ini dirancang untuk
mengintegrasikan unsur-unsur budaya Indonesia melalui mini-game interaktif,
eksplorasi dunia digital, dan narasi yang menarik, guna meningkatkan pemahaman
dan apresiasi pemain terhadap tradisi lokal. Pengembangannya menerapkan
struktur Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) yang modular serta mengikuti
Game Development Life Cycle (GDLC), mencakup tahap inisiasi, pra-produksi,
produksi, pengujian (termasuk Acceptance Beta Testing), dan distribusi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa game PUSAKA efektif dalam meningkatkan
kesadaran pemain terhadap keberagaman budaya Indonesia sekaligus memberikan
pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif. Penelitian ini diharapkan
dapat berkontribusi signifikan dalam mendorong generasi muda untuk lebih
mengenal dan aktif melestarikan kekayaan budaya Nusantara di era digital.
Kata Kunci: Game Edukatif, Pelestarian Budaya, Game Platformer, PBO,
GDLC.