PENERAPAN FOTOGRAFI STILL LIFE PADA RAGAM OLAHAN SAGU MAKANAN KHAS KOTA PALOPO

Sago is one of the traditional staple foods with deep historical and cultural
significance in Palopo City, South Sulawesi. Various sago-based dishes such as
kapurung, dange, bagea, and sinole represent the culinary richness of the region.
However, these traditional foods are slowly being displaced by modern culinary
trends. This study aims to visually archive and preserve these local dishes using the
approach of still life photography.
Still life photography was chosen for its ability to capture objects in a detailed and
aesthetically pleasing manner. It highlights the unique forms, textures, and
presentations of each sago-based dish. The resulting photographic works are
intended to convey strong visual narratives about Palopo’s culinary identity.
These photographs serve not only as works of visual art but also as educational
and promotional media to raise public awareness about the importance of
preserving local culinary heritage. Through this documentation, the community is
encouraged to recognize, appreciate, and protect traditional sago-based foods so
that they continue to exist for future generations.
Keywords: Still life photography, sago, Palopo City, traditional food, cultural
documentation, local cuisine

Sagu merupakan salah satu bahan pangan lokal yang memiliki nilai historis dan
budaya tinggi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Beragam olahan sagu seperti
kapurung, dange, bagea, dan sinole merupakan bagian dari kekayaan kuliner
tradisional yang masih dikonsumsi oleh masyarakat setempat, meskipun mulai
terpinggirkan oleh maraknya makanan modern. Penelitian ini hadir sebagai bentuk
upaya pengarsipan visual dan pelestarian makanan khas tersebut melalui
pendekatan fotografi still life.
Fotografi still life dipilih karena kemampuannya dalam menampilkan objek secara
estetis dan detail, sehingga keunikan bentuk, tekstur, serta penyajian dari berbagai
olahan sagu dapat divisualisasikan secara menarik dan artistik. Karya fotografi
yang dihasilkan diharapkan mampu menyampaikan pesan visual yang kuat
mengenai identitas kuliner Palopo.
Karya-karya ini tidak hanya difungsikan sebagai media seni rupa fotografi, tetapi
juga sebagai media edukasi dan promosi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya lokal. Melalui dokumentasi
ini, masyarakat diharapkan dapat lebih mengenal, menghargai, dan melestarikan
makanan khas berbahan dasar sagu, sehingga keberadaannya tidak hilang ditelan
zaman.
Kata Kunci: Fotografi still life, Sagu, Kota Palopo, makanan tradisional,
dokumentasi budaya, kuliner lokal