PERANCANGAN APLIKASI GAME “BENTENG RAYA” SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN DI ERA DIGITAL

ABSTRAK
Permainan tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang kaya nilai
edukatif dan sosial, namun mulai ditinggalkan akibat dominasi gim digital dan
perkembangan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
mengembangkan Benteng Raya, sebuah aplikasi game edukatif berbasis Android
yang mengadaptasi permainan tradisional Bentengan ke dalam bentuk digital
interaktif. Pengembangan dilakukan menggunakan Unity Engine untuk sistem
gameplay dan Figma untuk desain antarmuka pengguna. Proses pengembangan
mengikuti metode Game Development Life Cycle (GDLC), yang mencakup tahap
inisiasi, pra-produksi, produksi, pengujian, dan rilis. Target pengguna adalah anak
anak usia 8–15 tahun. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa Benteng Raya
mampu menghadirkan gameplay yang menarik, kompetitif, dan sesuai dengan nilai
nilai budaya lokal. Berdasarkan uji coba dan kuesioner, aplikasi ini mendapat
respons positif dari pengguna, diperoleh rata-rata total persentase sebesar 91,3%
yang termasuk dalam kategori “Sangat Tinggi” menurut klasifikasi skala Likert.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa game
Benteng Raya telah berhasil merepresentasikan permainan tradisional Bentengan
secara autentik, mulai dari aturan hingga cara bermain, serta inovasi berupa
penambahan role, skill, dan fitur penambah kekuatan dinilai mampu meningkatkan
daya tarik permainan. Selain itu, game ini juga dianggap efektif sebagai media
edukatif dan hiburan yang menyenangkan serta berhasil memperkenalkan kembali
budaya lokal kepada anak-anak
Kata kunci: permainan tradisional, Bentengan, game edukatif, Unity, GDLC,
pelestarian budaya

ABSTRACT
Traditional Indonesian games are a form of cultural heritage that hold strong
educational and social values, yet they are increasingly being forgotten due to the
rise of digital games and rapid technological development. This study aims to
design and develop Benteng Raya, an educational game application for Android
that digitally adapts the traditional game Bentengan into an interactive format. The
development process utilizes Unity Engine for gameplay mechanics and Figma for
the user interface design, following the Game Development Life Cycle (GDLC)
methodology, which includes the stages of initiation, pre-production, production,
testing, and release. The target audience for the game is children aged 8 to 15 years.
The results indicate that Benteng Raya successfully delivers engaging and
competitive gameplay while preserving the core values of local culture. User testing
and questionnaire data show a positive response, with an average score of 91.3%,
categorized as “Very High” on the Likert scale. These findings suggest that
Benteng Raya effectively represents the traditional game authentically and offers
appealing innovations such as roles, skills, and power-up features. The game also
serves as an effective educational and entertaining medium for reintroducing
traditional culture to younger generations.
Keywords: traditional games, Bentengan, educational game, Unity, GDLC,
cultural preservation