PERANCANGAN KAMPANYE POSTER SERIES “ANTI FAKE MERCH” UNTUK PUREEVIL SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KONSUMSI MERCHANDISE MUSIK PALSU

The music industry today extends beyond songwriting, publishing, and concert
production. It also includes merchandise as a significant source of revenue.
However, the widespread issue of counterfeit music merchandise continues to harm
musicians and industry professionals, as profits are lost to fake products. This
situation not only causes financial losses but also reduces public interest in music,
which may lead to the decline or even disappearance of the industry. In response,
the writer initiated the "Anti Fake Merch" campaign to raise awareness and reduce
the consumption of counterfeit merchandise. This project involved data collection
through literature study, interviews, observation, and questionnaires. The
campaign features posters as the primary medium, designed in the Plakatstil style
with strong use of satirical copywriting. The process followed three main phases:
pre-production (research, observation, questionnaires, mind mapping, mood
boards, copywriting, and visual concepting), production (sketching, illustrating,
layouting, and finalizing), and post-production (evaluation and revision). This
campaign emphasizes design principles such as balance, unity, and contrast. The
final outcome includes ten poster designs supported by dynamic motion posters, a
zine, a merchandise encyclopedia book, social media visuals, stickers, enamel pins,
and merchandise prototypes.
Keywords: Campaign, Poster, Fake Merchandise, Plakatstil.

Pada saat ini industri musik tidak hanya tentang penciptaan lagu serta
publikasi dan pengadaan konser. Tapi juga menghasilkan produk berupa
merchandise. Hanya saja pada saat ini masih banyak fenomena pembajakan
merchandise musik. Ini menjadi hal yang merugikan bagi para musisi dan orang
yang berada di dalamya, karena dengan larisnya produk palsu mereka tidak
mendapatkan keuntungan finansial. Permasalahan ini juga dapat berakibat pada
menurunnya minat masyarakat dalam bermusik sehingga industri musik berhenti
berkembang bahkan menghilang. Oleh karena itu, penulis menginisiasi sebuah
kampanye ‘Anti Fake Merch’ yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi terhadap
merchandise musik palsu. Dalam perancangan ini penulis melakukan pengumpulan
data dengan metode studi pustaka, wawancara, observasi dan kuesioner. Penulis
merancang poster sebagai media kampanye perancangan ini dengan menggunakan
gaya plakatstil serta dominasi copywriting bermajas satire. Penulis melakukan
beberapa tahap mulai dari pra-produksi (observasi, riset, kuesioner, mindmapping,
moodboard, copywriting, konsep visual), produksi (sketsa, ilustrasi, layout,
finishing), pasca produksi(evaluasi dan revisi). Perancangan ini menekankan
prinsip desain pada keseimbangan, kesatuan, serta kontras dalam media yang
dibuat. Dalam perancangan ini penulis berhasil merancang 10 karya poster dengan
media pendukung postes motion dinamis, zine, buku ensiklopedia merch, sosial
media desain, sticker, pin enamel.
Keywords : Kampanye, Musik, Merchandise Palsu, Plakatstil.